akan menjadi hari istimewa bagi masyarakat Indonesia. Hari itu akan terjadi fenomena alam langka gerhana matahari. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), peristiwa gerhana matahari total di Indonesia muncul setiap 350 tahun sekali dengan posisi yang sama.
Itu berarti kesempatan untuk menyaksikan secara langsung fenomena ini hanya ada sekali seumur hidup. Itu pun kalau wilayah kamu kebagian 'jatah' gerhana matahari. Pasalnya, gerhana matahari total tahun ini hanya terjadi di 11 provinsi, yaitu Bengkulu, Bangka-Belitung, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Gerhana matahari sebenarnya pernah terjadi di Indonesia, tepatnya pada tanggal 11 Juni 1983. Saat itu, pemerintah era Soeharto bahkan memberikan berbagai jenis imbauan yang cukup unik dan menggelitik. Hal itu mungkin bisa dimaklumi karena kala itu tak banyak informasi yang diketahui masyarakat mengenai gerhana matahari.
Dengan alasan mencegah kebutaan massal, pemerintah Orde Baru mengeluarkan macam-macam instruksi kepada masyarakat menjelang gerhana matahari total. Imbauan tersebut mungkin terdengar tak masuk akal bagi orang zaman sekarang, namun saat itu mayoritas masyarakat menantinya.
Berikut isi imbauan unik pemerintah zaman Orde Baru yang dikutip brilio.net dari akun sosial Jemek Supardi, Selasa (8/3):
1. Pejabat Gubernur Jawa Tengah, Ismail menyerukan agar masyarakat masuk ke rumah saat mendengar sirene dimulainya gerhana. Ia menginstruksikan semua jendela, genting, dan semua lubang yang memungkinkan sinar matahari masuk rumah agar ditutup. Masyarakat juga diminta tidak bepergian keluar desa selama gerhana.
2. Gubernur Jawa Timur Sunandar Priyosudarmo menganjurkan warganya menonton gerhana di televisi. Ia mengingatkan agar jika ada tetangga yang tak punya televisi, maka wajib diajak menonton di rumah warga yang punya televisi. Bahkan ia meminta televisi dibawa ke masjid atau langgar, supaya usai salat gerhana bisa menonton bersama-sama.
3. Gubernur Jawa Timur, Sunandar Priyosudarmo meminta kendaraan umum dan kendaraan pribadi yang kebetulan ada di jalan saat gerhana tidak berhenti. Pengemudi dianjurkan terus menjalankan kendaraannya, jangan sampai memberi kesempatan kepada penumpang untuk memperhatikan gerhana matahari secara langsung. Melihat gerhana disebutnya bisa mengakibatkan mata buta.
4. Pemerintah Kabupaten Boyolali meminta petani mencari rumput lebih banyak sehari sebelum gerhana. Sehingga pada 11 Juni 1983, mereka tak perlu keluar mencari pakan ternak dan berdiam saja di dalam rumah.
5. Bupati Sukoharjo, Gatot Amrih memerintahkan semua pegawai pemerintah kabupaten agar pulang ke rumah dua jam sebelum gerhana. Walau tidak libur, bupati meminta mereka pulang dan mendekap anak-anak di rumah. "Mendekap anak di saat gerhana adalah perintah Bupati, biarlah matahari saja yang buta, jangan kita."
6. Ketua Semarang Photo Club Lukito menyerukan kepada masyarakat khususnya penggemar fotografi agar tidak memotret gerhana karena bisa mengakibatkan kebutaan total. Gerhana juga merusak lightmeter kamera
0 comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.