Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Secret of Marketing Langit

_*# The Secret of Marketing Langit #💡*_

- Ada yang mengetuk pintu langit dengan cara tiap pagi membagi 40 nasi untuk duafa yg rutin dia lakukan..

- Ada orang yang ngundang rejeki dengan cara mencium punggung tangan ibunya, lalu minta didoakan...

- Ada yang mengundang rejeki, tiap pekan dia datangi anak-anak Yatim, diusap2 kepalanya, dibelikan sesuatu untuk keperluan mereka, sebagaimana yg telah diajarkan Nabi kita..

- Ada yg ngundang rejeki, tiap pagi berangkat kerja dia rutin bersedekah kepada siapa saja...

- Ada org yg ngundang rejeki, tiap malam jumat dia membagi makanan kepada 100 orang yang tidur di Jalanan..
Sehingga doanya tembusss kelangit!

- Ada orang yg ngundang rejeki, tiap setelah sholat subuh dia tidak tidur dia ber istigfar 100 kali & tadarrus Al quran hingga terbit fajar, lalu menatap langit langsung, mengangkat tangan, & Nembus langsung pada Tuhannya.. 

- Ada yg ngundang rejeki, tiap jumat omzet/profit penjualannya 100% disedekahkan.. 

- Ada yg ngundang Rejeki, tiap bulan 20% dari total pendapatannya disedekahkan.. Karena
*Dia Yakin Tuhannya MAHA KAYA..* 

- Ada yang ngundang rejeki, seminggu sekali dia tengah malam datangi rumah duafa, dia panggul sendiri makanan untuk mereka... 

- Ada yang ngundang rejeki, tiap jum'at dia tidak mau dibayar untuk tenaganya yg dia berikan ke orang lain, tiap tetes keringatnya penuh pahala...

- Ada yang mengundang rejeki dengan memperbaiki jadwal sholat 5 waktunya berjamaah di masjid & ALLAH pun memudahkan segala urusannya..

- Ada yang ngundang rejeki, tiap pagi dia sholat dhuha & berdoa, ketika orang lain sdh sibuk dia memilih menghadap langsung ke Penciptanya..

- Ada yang tiap 1/3 malam dia bangun sholat tahajjud berbisik pada bumi dan terdengar dilangit, ALLAH ridho maka hidupnya pun berkah..

-Ada yg ngundang REZEKI dgn cara MENANAM POHON dan mengkampanyekannya agar semua MAKHLUK BUMI bisa menikmati OKSIGEN & mengurangi CO²

*Rezekimu bukan dari Bossmu* atau pelangganmu,
*Tapi dari ALLAH*

Undang rejeki datang dgn cara2 yg *ALLAH Ridhoi...*

"Memberi informasi itu tenangkan hati"
Kalau hatimu gak tenang, jangan2 karena berbagi informasipun engkau enggan..

Orang yg yakin *ALLAH MAHA KAYA*, dia gak pernah takut kelaparan.. dia gak pernah takut.. dan gak pernah ragu!

Mau jalan manakah yg kita pilih untuk mengundang rezeki?

Lakukanlah tanpa ada rasa ragu.

*MAN JADDA WA JADA..*
Ikhlaskan Insha ALLAH....

Mayoritas dan Minoritas

Jarang orang tahu, di konstitusi sejumlah negara memang ada istilah mayoritas dan minoritas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di konstitusi Indonesia? Tidak ada. Yang ada hanyalah istilah 'kelompok yang berbeda-beda' dan 'antargolongan'.

Di Indonesia, hari raya semua agama dijadikan hari libur nasional. Tidak masalah apakah itu agama mayoritas atau minoritas. Catat ya, kebijakan seperti ini tidak terjadi di seluruh negara, di negara maju sekalipun.

Fyi, Idul Fitri baru ditetapkan sebagai hari libur di sekolah-sekolah publik di New York mulai 2016. Itu pun setelah melalui perjuangan sekian lama. Studi Columbia University menyebutkan, sekitar 10% pelajar di sekolah publik New York adalah muslim.

Apakah ini berlaku di seluruh AS? Tidak, penetapan hari libur seperti ini hanya berlaku di New York, Vermont, Massachusetts, dan New Jersey. Kalau di Inggris? Idul Fitri bukanlah hari libur nasional di Inggris. Ya, seperti itulah keadaan minoritas Muslim di AS dan Inggris.

Terus, gimana dengan pertumbuhan rumah ibadah si minoritas dan mayoritas di Indonesia? Menurut Jusuf Kalla, dalam rentang waktu 20 tahun, pertumbuhan gereja sebesar 130%, sedangkan masjid hanya 63%. Demikianlah, penganut agama minoritas bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Di suatu kesempatan, saya pernah ngobrol dengan Romo Markus, segelintir orang Indonesia yang menjadi pejabat di Tahta Suci Vatikan. Beliau bercerita, saat tiba pertama kalinya di Vatikan, petinggi-petinggi di Vatikan justru memperlihatkan peta Indonesia ke hadapan beliau dan memuji, "Inilah negeri yang paling beragam dan paling toleran di dunia."

Obama pun mengakui itu, apalagi sejak ia melihat langsung keindahan serta keutuhan Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang saat ini jelas-jelas berada di lingkungan Muslim. Ya, Indonesia sudah khatam soal keragaman dan toleransi.

Si mayoritas mengayomi. Si minoritas pun tahu diri. Itulah pesan guru saya dan sepertinya sudah diterapkan di Indonesia. Sejak dulu sampai sekarang. Ingat, di Tanah Jawa dulu yang mayoritas adalah umat Hindu. Tapi aturan tak tertulis 'mengayomi' dan 'tahu diri' ini sudah diamalkan sejak dulu.

Kita bandingkan dengan negeri jiran, Malaysia. Di Malaysia, etnis Melayu (baca: mayoritas) berhak memperoleh kemudahan tertentu untuk kredit usaha, kredit rumah, dan beasiswa. Di Indonesia? Nggak ada pakem seperti itu.

Jadi, jangan lagi kita membuat pernyataan atau gurauan seolah-olah si mayoritas di Indonesia itu mau menang sendiri dan tidak mengayomi. Ngawur tuh. Dan dampaknya sangat buruk bagi kerukunan di negeri ini.

Sekian dari saya, Ippho Santosa. Bantu share ya.

comment