Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Taklukkan satu persatu

TAKLUKKAN SATU PERSATU

Dear Sahabatku Dania,

Sungguh aku malu menjawab kegundahanmu karena diriku bukanlah orang yang pantas, tetapi sedikit apa yang aku tahu ini kuharap dapat mengurainya, saat kau bertanya bagaimana caranya memulai mimpimu untuk istiqomah dalam membiasakan seluruh sunnah-sunnah Nabi kita.

Ketahuilah Dania, setiap muslim pasti berangan untuk memperbaiki dirinya semakin dekat dengan Rasulullah -tentunya setelah merapikan kewajiban yang fardhu- dan ia akan beranjak menghidupkan sunnah, seperti yang kau sebutkan betapa kau ingin mulai Tahajud, gemar bersedekah, rutin Dhuha, menuntaskan satu juz setiap hari, membangun hati agar selalu khusnuzon, dan sederet daftar yang kau tuliskan tersebut.

Bagaimana menjadikan semua itu tertanam kuat dalam pribadi kita? Saranku, taklukkanlah satu persatu. Pilihlah satu yang paling prioritas menurutmu, kemudian fokus kepada satu hal tersebut setiap hari. Curahkan seluruh dayamu, kerahkan usahamu seolah-olah kau hidup pada hari itu hanya untuk mengamalkan satu hal tersebut. Lakukan dengan penuh integritas. Kemudian ulangi lagi pada hari berikutnya.

Jangan membebani pikiranmu dengan target kedua atau ketiga, karena kau belum membutuhkannya. Bukankah kau mengenal Jack Ma pengusaha terkaya di China, ia mengatakan pada semua orang,

"If there are nine rabbits on the ground and you want to catch one, just focus on one."

Jika ada sembilan kelinci di tanah dan kamu ingin menangkap satu, maka fokuslah pada satu saja.

Sahabatku Dania, aku yakin kau juga setuju dengan Jack Ma dan saran-saran senada yang mengatakan bahwa menguasai satu keahlian tetapi dengan sempurna, lebih baik daripada menguasai banyak keahlian tetapi setengah-setengah.

Seandainya aku bertanya apa yang paling dikenal dari Nabi Ayyub? Kau pasti menjawab kesabarannya dalam menerima ujian dari Allah. Padahal, Nabi Ayyub juga luar biasa ibadahnya, sungguh baik akhlaknya, teramat cerdas kemampuan berpikirnya, tetapi itu semua tidak tampak, karena Nabi Ayyub sudah dikenal bahkan hanya dengan satu sifat keunggulan dirinya.

Dari kalangan kaum solihin selain para anbiya, sebut saja seorang tabi'in termasyhur bernama Uwais Al-Qorni. Siapa beliau? Semua sifat baik ada padanya, ahli tahajud, ahli shaum, ahli Quran, ahli sedekah, tetapi ada satu sifatnya yang teramat unggul dibanding yang lain yaitu baktinya pada ibunya. Maka dengan satu ini saja, Uwais Al-Qarni telah dikenal Rasulullah bahkan sebelum ia sendiri bertemu Sang Rasul.

Jadi sahabatku, fokus dululah pada satu, latihlah berulang-ulang dan tingkatkan kualitasnya hari demi hari. Engkau tidak perlu menjadi yang terbaik di antara orang lain, asalkan engkau sudah memberikan yang terbaik yang kau mampu berikan, maka Allah akan memandang padamu dengan pandangan rahmat.

Jadikan "taklukkan satu persatu" sebagai prinsip yang mengendalikan langkah-langkahmu menuju impian terbesar, yaitu ridha Allah.

Menurutmu apa yang terjadi jika Valentino Rossi tidak maksimal berlatih memacu motor setiap hari? Kemarin mengendarai mobil, besok mengayuh sepeda, kemudian mendayung perahu. Mungkin dunia tidak akan mengenalnya.

Itu pula yang terjadi jika Tiger Woods tidak menguras seluruh potensinya di ujung stik golf. Bayangkan jika pada waktu bersamaan ia juga berusaha menaklukkan raket tennis dan tongkat baseball sekaligus.

Mari kuberitahu padamu, ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah amalan apakah yang paling utama, maka Rasul bersabda,

"Beriman kepada Allah," (Hadist Riwayat Muslim)

Tetapi pada kali yang berbeda sahabat yang lain bertanya tentang amalan yang paling utama, maka Rasulullah menjawab,

"Kegembiraan yang engkau masukkan ke hati saudaramu," (Hadist Riwayat Thabrani)

Begitulah seterusnya setiap kali beragam sahabat bertanya dengan pertanyaan yang sama ini, Rasulullah berpesan dengan nasihat-nasihat berbeda seperti; Shalat pada waktunya, berjihad di jalan Allah, membaca dan mengajarkan Qur'an, dan seterusnya.

Di sinilah kecerdasan dan keelokan Baginda Rasul kita saksikan, bahwa Beliau tidak menjawab dengan nasihat yang bertumpuk-tumpuk, melainkan Baginda menyesuaikan dengan sahabatnya masing-masing, dengan tujuan agar mereka fokus untuk menaklukkan satu persatu. Tidak masalah berapapun kelinci yang ada di tanah, kejarlah satu dulu yang kau paling inginkan!

Demikianlah sahabatku, semoga penjelasanku yang berbelit-belit ini dapat membantumu. Bertanyalah kembali kepada para ulama di sekitarmu, agar kau mendapat pengetahuan yang lebih luas lagi.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

kak echo paytren


Ajaran kesantunan

Anak-anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata krama, sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak-anak yang tangguh, disenangi, dan disegani banyak orang.

Mereka tahu aturan makan table manner di restoran mewah. Tapi tidak canggung makan di warteg kaki lima.
Mereka sanggup beli barang-barang mewah. Tapi tahu mana yang keinginan dan kebutuhan.

Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota. Tapi santai saja saat harus naik angkot kemana-mana.

Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan. Tapi mampu berbicara santai bertemu orang jalanan.
Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja. Tapi mampu bercanda lepas bertemu teman sekolah.
Mereka tidak norak saat bertemu orang kaya. Tapi juga tidak merendahkan orang yang lebih miskin darinya.

Mereka mampu membeli barang-barang bergengsi. Tapi sadar kalau yang membuat dirinya bergengsi adalah #Kualitas , #kapasitas dirinya, bukan dari barang yang dikenakan...

Mereka punya.. Tapi tidak teriak kemana -mana. Kerendahan hati yang membuat orang lain menghargai dan menghormati dirinya...

Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan, apalagi sampai melupakan kesantunan, etika tata krama...
Hal hal sederhana tentang kesantunan seperti :
Pamit saat pergi dari rumah
Permisi saat masuk ke rumah temen (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang tidak punya sopan santun, tidak menyapa orang-orang yang ada di rumah itu),

Saat masuk atau pulang kerja memberi salam kepada rekan, terlebih pimpinan.
Kembalikan pinjaman uang sekecil apapun,
Berani minta maaf saat ada kesalahan
Tahu berterima kasih jika dibantu sekecil apapun.

Kelihatannya sederhana, tapi orang yang tidak punya attitude itu tidak akan mampu melakukannya.

Bersyukurlah, bukan karena kita terlahir di keluarga yang kaya atau cukup.
Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika, tata krama dan kesederhanaan..

Training syariah di Bank

Share dari pengasuh pesantren bisnis indonesia

TRAINER dengan SYARI'AH ISLAM

Satu hari datang permintaan kepada saya untuk mengisi acara di sebuah kantor perbankan
Tawaran itu begitu menarik dan sulit ditolak...apalagi bagi seorang pembicara....bank adalah salah satu customer yang banyak sekali mengadakan acara workshop in house training dst...

Tapi keyakinan ber agama saya mengatakan bahwa bank adalah haram karena RIBA dan termasuk bekerja di bank atau mendapat bayaran dari bank....karena berkaitan jasa RIBA...

Bayangkan untuk meningkatkan mutu SDM bank atau meningkatkan target pendapatan bahkan meningkatkan target nasabah...karyawan di training dan tidak jarang memakai pembicara dari luar....
Hasil training yang bagus akan berdampak pada kinerja dan pencapaian target yang naik....
Ujungnya semakin banyak orang terjebak dosa RIBA......dan si trainer menjadi salah satu penyumbang kesuksesan itu....alias terkena debu RIBA...

Tentu ada yang ber alasan....kita kerja profesional...kita jual jasa motifasi dan keahlian pada karyawan....
Apapun alasannya ujung ujung outputnya meningkatnya kinerja meningkatnya pelayanan dan pencapaian target pendapatan dari bisnis haram RIBA......

Lalu apa bedanya di undang sebagai trainer untuk komplek pelacuran...agar semakin menarik... semakin kompak... pelanggan semakin puas dan semakin banyak duitnya?....
Atau membantu team mafia semakin solid dan harmoni dengan training kolaborasi dan the big team...........
hahahaha....ujung ujungnya ternyata memang kapitalisasi....

Maka ketika tidak bisa menolak.... saya minta pendapat ustadz dan rujukan.... akhirnya alasan pembenaran cuma satu....
Terima job mengisi di bank....tapi untuk dakwah....yaaa untuk dakwah...!....bukan kerja atau jual jasa......

Kata salah satu guru saya " jika bukan dirimu...lantas siapa lagi yang akan mendakwahi mereka?"
Maka akhirnya saya putuskan untuk menerima job mengisi di bank buat karyawannya..... dengan niat dakwah...

Sooo....gimana caranya?
Saya datang sendiri gak mau di antar jemput....juga waktu acara gak mau disuguhi bahkan Snack air minum tidak saya sentuh...trus gak mau Nerima amplop berisi uang jasa pembicara....

Lantas materinya saya isi muatan dakwah pentingnya hidup berkah...Rizky halal dan membangun keluarga......
Iyaaa...saya hanya nyampai kan itu dengan dalil dan hikmah yang bisa difahami...
Hasilnya....banyak di antara mereka menangis...

Bahkan salah seorang pegawai mendatangi selesai acara sambil menangis konsultasi daninta no kontak saya......apa dia bilang...?
"Ustadz...istri saya pergi meninggalkan rumah... ustadz saya harus gimana?"
Saya jawab...bertaubatlah dan minta ampunan serta pertolongan dari Alloh untuk menyadarkan hati istri mu...
Juga saya bilang...itu akibat DEBU RIBA........emang RIBA MENGHANCURKAN KELUARGA....

Alhamdulillah menerima dan berubah...
Bukan hanya Riba karena kita memang harus hidup tanpa riba... Hijrah Tanpa Riba ...ada yang kayak riba yaitu pajak....
PAJAK JUGA NGERI DOSANYA....
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
ﺇِﻥَّ ﺻَﺎﺣِﺐَ ﺍﻟْﻤَﻜﺲِ ﻓِﻲْ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
“Sesungguhnya pelaku/pemungut pajak (diadzab) di neraka” [HR Ahmad 4/109, Abu Dawud kitab Al-Imarah : 7]
Bayangkan brooo....rakyat gak bisa makan gak di kasih makanan....begitu bisa makan di pajak i...?.....rakyat gak bisa kerja gak di kasih pekerjaan...begitu bisa kerja....di pajak i....
Klo bahasa saya DI PALAK....
ngeriiiiii brooo.....

comment