Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

NILAI SEBUAH KESETIAAN



Raja terakhir dari suatu komunitas memiliki sepuluh anjing liar yang buas. Dia menggunakan mereka untuk menyiksa dan memakan pelayan pelayannya yang melakukan kesalahan.
.
Suatu waktu, salah satu pelayannya membuat opini buruk dan raja tidak menyukainya sama sekali. Jadi dia memerintahkan agar pelayan itu harus dilemparkan ke anjing anjing liarnya.
.
Pelayan itu berkata: "Saya sudah melayani anda selama sepuluh tahun, dan anda melakukan ini padaku? Tolong beri saya sepuluh hari sebelum melemparkan diri saya ke anjing anjing liar itu".
Raja pun mengabulkan permintaannya itu.
.
Pada hari pertama, pelayan itu mendekati penjaga yang menjaga anjing-anjing dan berkata bahwa ia ingin melayani anjing-anjing itu selama sepuluh hari berikutnya. Penjaga itu bingung, tetapi ia setuju. Dan pelayan itu mendedikasikan dirinya untuk memberi makan anjing-anjing itu; membersihkan mereka, memandikan mereka dan memberikan segala macam kenyamanan bagi mereka.
.
Ketika sepuluh hari berlalu, raja memerintahkan tentara tentaranya untuk melemparkan pelayannya itu ke dalam kandang anjing-anjing untuk dihukum. Setelah dilemparkan ke dalam kandang, semua orang terkejut melihat anjing-anjing liar itu hanya menjilati kaki si pelayan.
.
Raja bingung dengan apa yang dilihatnya dan berkata:
.
"Apa yang terjadi dengan anjing anjingku?"
.
Pelayan itu menjawab: "Saya hanya melayani anjing anjing liar ini selama sepuluh hari dan mereka tidak melupakan layanan saya.
.
Namun, saya sudah melayani anda selama sepuluh tahun dan anda melupakan segala layanan saya dalam kesalahan pertama saya".
.
Raja akhirnya menyadari kesalahannya dan memerintahkan agar pelayannya itu dibebaskan.
.
Ilustrasi ini Didedikasikan untuk semua orang yang melupakan hal-hal baik yang dilakukan oleh seseorang untuk mereka dan begitu orang tersebut melakukan kesalahan, mereka melupakan nya dan menghukumnya.
.
Repost : Filsafat & Refleksi

KISAH ARLOJI TUA



*"KISAH ARLOJI TUA"*
Merasa ajal nya sudah dekat, seorang ayah berkata kepada anak nya: _*“Nak, Arloji milik ku ini adalah warisan dari kakek buyut mu, usia nya lebih dari 200 tahun”*_
.
“ Sebelum Ayah wariskan pada mu, Ayah mau kamu bawa Arloji tua ini ke toko jam di sebrang jalan itu, katakan kepada pemilik toko bahwa kamu mau menjualnya. Tanya lihat berapa harga nya…”
.
Sang anak pergi tidak lama lalu kembali dan berkata: “pemilik toko jam itu bilang bahwa harga nya Cuma 5 Dolar, karena ini adalah arloji tua…”
Kemudian si Ayah berkata; “sekarang coba kamu bawa arloji ini ke toko barang barang antik  dan tanyakan harga nya…”
.
Si anak pergi lalu kembali dan berkata “ pemilik toko bilang , harga arloji ini mencapai 5000 Dollar..”
.
Sang Ayah berkata; “ sekarang coba bawa ke museum dan katakan ke mereka bahwa kamu mau menjual arloji tua ini..”
.
Si anak pun pergi lalu kembali dan berkata “ mereka mendatangkan pakar arloji untuk memperkirakan harga nya, lalu mereka menawarkan kepada ku 1.000.000 Dollar untuk arloji ini…”
.
Si Ayah berkata; “nak, aku sedang mengajarkan mu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat, maka jangan pernah kamu tinggal di tempat yang salah lalu marah karena tidak ada yang menghargai mu…”
.
Karena Mereka yang mengetahui nilai mu, akan selalu menghargai mu,…
_*Maka jangan pernah bergaul di tempat yang tidak layak untuk mu…*_
_*Dan saya sangat bersyukur bisa berkumpul dengan orang luarrr biasa di grup  ini .......*_

HUKUM 10.000 JAM


*Ketekunan Menghasilkan Buah*
*Hukum 10 ribu Jam*

Menurut hukum dibutuhkan 10.000 jam, untuk menjadi Seorang Yg ahli
Seseorang perlu melakukan kegiatan yang ditekuninya itu selama 10 ribu jam.
Teori 10 ribu jam ini dimuat dalam buku “Outliers” karya Malcolm Gladwell.
Jadi, kalau kita ingin menjadi ahli pada bidang tertentu (memasak, menulis, mengajar, Menulis, gitar, programming, dan apapun), maka kita perlu mengasah diri kita dengan ekspose belajar dan berkarya selama 10 ribu jam.

Walaupun tidak tahu derajat kebenaran dari hukum ini, aku suka spiritnya bahwa keberhasilan adalah buah ketekunan dan kerja keras, bukan sebuah hal datang dengan tiba-tiba dan bisa diperoleh secara instan. Bahkan pada orang-orang yang berbakat sekalipun, keahliannya baru akan berkilau setelah diasah dengan proses yang tak sebentar itu.

Sepuluh ribu jam itu, kalau dikonversi pada kegiatan 5 jam/per hari, maka dia membutuhkan 2 ribu hari. Kalau dijadikan tahun ( seminggu 5 hari, 1 tahun  = 260  hari), hasilnya adalah 7,7 tahun.
Kami ingin memberikan pesan kepadanya bahwa untuk menjadi ahli pada bidang apapun, dibutuhkan kerja keras dan ketekunan dalam jangka panjang. 

Kalau dia ingin cepat menjadi jago, berarti semakin banyak waktu yang harus dikeluarkan untuk belajar, berlatih, dan berkarya.

*Seberapa cepat kamu ingin menjadi jago pada sebuah hal, terserah kamu. Semuanya tergantung pada seberapa kerja keras dan ketekunan Serta Waktu Berapa Lama kamu mengupayakannya*

Mantan Murid Ajak 65 Guru Piknik Gratis ke Luar Negeri

*Mantan Murid Ajak 65 Guru Piknik Gratis ke Luar Negeri*

- Banyak cara dilakukan untuk membalas jasa para guru yang telah dengan susah payah dan sabar mendidik muris menjadi orang yang berguna dan pintar.
Di Pekalongan, Jawa Tengah, seorang mantan murid, membahagiakan para gurunya dari guru SD, SMP dan SMA berwisata ke luar negeri. Sedikitnya 65 orang baik yang masih aktif mengajar maupun yang sudah pensiun.

Mereka diajak berwisata ke luar negeri dengan gratis. Mereka tidak perlu repot-repot, masalah paspor sudah diuruskan, tinggal menyetorkan syarat-syarat kelengkapan administrasi. Uang saku pun juga sudah disediakan.

Sebanyak 65 guru itu terdiri dari guru SD Sampangan, SMPN 1 Pekalongan dan SMAN 1 Pekalongan. Sebanyak 39 guru diantaranya adalah guru SMAN1 Pekalongan.

Mereka diajak oleh Fredy Chandra, salah satu muridnya yang telah sukses. Mereka diajak berwisata ke Malaysia dan Singapura, 19-24 September 2017.

"Awalnya sekitar bulan Juli, ada yang datang ke sekolah. Dia memperkenalkan diri bahwa dirinya alumnus tahun 1993, dan ingin mengajak jalan-jalan para guru ke Eropa," jelas Kepala SMAN 1 Pekalongan, Sulikin di Jl RA kartini No 39 Pekalongan Kota, Selasa (26/9/2017).

Tawaran dari Fredy ini membuat para guru terharu. Kepada Sulikin, Fredy mengungkapkan ingin mengajak para guru yang telah mengajar dirinya selama dia menjadi siswa di SMAN 1 Pekalongan. Termasuk juga para guru yang telah pensiun.
"Saat itu saya tanya, kenapa ingin mengajak para guru wisata ke luar negeri? Dia jawab, sudah menjadi keinginan dirinya sejak dia masih bersekolah di sini katanya," ujar Sulikin menirukan kata Fredy.
Awalnya, menurut Sulikin, Fredy berencana ingin mengajak para guru yang pernah mengajarnya untuk berwisata ke Eropa. Namun oleh Sulikin ajakan ke Eropa tersebut untuk dipertimbangkan, mengingat kondisi guru sudah terlalu tua untuk diajak perjalanan jauh.
"Cuaca juga. Para guru kan sudah sepuh, fisiknya sudah tidak terlalu kuat lagi. Atas pertimbangan itulah akhinya disepakati untuk pergi ke Malaysia dan Singapura," katanya.

Setelah itu Fredy kemudian yang mengurus semua urusan paspor hingga uang saku. Semuanya ditanggung oleh Fredy.

"Semua guru yang pernah mengajarnya diajak. Tidak hanya guru SMA saja, Fredy juga mengajak guru SD dan SMP. Semuanya ada 65 guru," jelasnya.

Untuk para guru yang tua, Fredy juga telah menyiapkan alat bantu kursi roda bersama pendamping kursi masing-masing serta tim medis.
"Kita berangkat dari Pekalongan tanggal 19 sampai tanggal 24, ke Jakarta dulu. Semua perlengkapan juga dibantu oleh para alumnus 93," katanya.

Selama perjalanan, 65 guru ini dijamu dengan layanan kelas utama. Fredy sendiri tidak ikut dalam acara wisata ke luar negeri tersebut. Hanya saja, setiap perjalanan dia pantau melalui ponselnya.

"Dia berpesan kepada biro perjalanan agar tidak mengecewakan para gurunya. Semuanya dilayani dengan bagus," kata Sulikin.

Dia menambahkan sebelum berangkat ke luar negeri, saat rombongan berada di Jakarta menuju Bandara Soekarno Hatta, Fredy bersama para alumnus lainnya menyambutnya saat di Jakarta. Perjalanan dari Jakarta menuju ke Kuala Lumpur, Genting dan Singapura selama 5 hari.
Fauziyah, mantan guru agama Fredy, merasa bahagia atas apa yang dilakukan oleh muridnya tersebut.
"Sebenarnya memang mempunyai rencana ke sana, tapi tabunganya selama ini belum tercukupi," jelas Fauziyah.

Sementara itu, menurut Sulikin, Kepala SMAN 1 Pekalongan, Fredy Chandra, merupakan alumnus dari SMAN 1 Pekalongan tahun 1993. Tidak ada hal yang menonjol selama menjadi murid di SMA N 1 Pekalongan.

"Beberapa guru mengatakan, perilakunya sangat biasa, seperti halnya murid-murid lainnya. Dia sekarang menjadi pengusaha kabel FO bawah laut dan tinggal di Jakarta," jelasnya.

Cita-cita untuk membahagiakan para gurunya ternyata sejak Fredy masih duduk dibangku SMA.
"Jadi dulu waktu SMA dia pernah mengalami kecelakaan yang cukup parah, sehingga koma beberapa hari. Saat dalam koma inilah dia bermimpi para guru dari SD sampai SMA yang selama ini mengajarlah yang menjenguknya," katanya.
Setelah sehat dan pulih kembali, dia berjanji suatu saat akan membahagiakan para guru-guru dari SD sampai SMA.

"Dan cita-citanya terwujud. Dia menjadi pengusaha kabel FO. Dan membahagiakan para guru," pungkas Sulikin.
# mantan murid yg keren nich...sdh sukses tdk lupa gurunya....

Mahalnya sebuah Kejujuran

Salam Pagi SEMANGAT pagi inspirasi pagi...
RENUNGAN HARIAN PAGI Untuk Sahabat...
Kisah dari kejujuran"""

Seorang CEO ... Perusahaan bermaksud untuk Pensiun, dan ingin menyerahkan jabatan nya tersebut kepada salah Seorang Karyawan terbaiknya.

Untuk itu ia memanggil Seluruh karyawannya, memberikan masing2 sebutir BENIH di tangannya dan berkata :

" Rawat, Pupuk, Siram dengan teratur Benih ini dan kembalilah 3 bulan dari sekarang dengan membawa Tanaman Yang tumbuh dari Benih ini"

" YANG TERBAIK, akan menjadi penggantiku sebagai CEO di Perusahaan ini."

Salah seorang karyawan, bernama Toni yg juga mendapat Benih.  tersebut, langsung pulang ke Rumah dan Merawat dg penuh disiplin Benih tanaman tsb. Setiap hari Benih itu ia Siram dengan air dan diberinya Pupuk.

Setelah 3 bulan, di Kantor, semua orang saling membicarakan kehebatan Tanaman Mereka yg tumbuh dari Benih tsb.

Ternyata Hanya Benih Tanaman Toni yang tanamanya tidak tumbuh sama sekali.

Toni Merasa telah gagal.

Setelah 3 bulan, seluruh Eksekutif menghadap CEO memperlihatkan hasil Benih tersebut.

Toni berkata kepada istrinya bahwa ia tidak akan membawa Pot yang Kosong Karena Bibitnya busuk dan tidak bisa Tumbuh.,

Namun istrinya mendorong untuk tetap membawa Pot Kosong tsb apa adanya utk memenuhi janji kepada Sang CEO 3 bulan yang lalu.

"Bawa saja Mas, meskipun Mas Gagal utk bisa menumbuhkan Benih tsb, paling tidak Mas Toni sdh menunjukan itikad baik sdh berusaha semaksimal mungkin merawatnya sesuai dengan Permintaan dan Arahan CEO tsb " demikian kata Istrinya.

"Baiklah " Jawab Toni, meskipun dgn hati ciut karena merasa tidak bisa melaksanakan perintah sang CEO dgn sebaik2 nya.

Masuk ruang meeting , Toni membawa pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan.

Ketika CEO masuk ruangan Ia memandang keindahan Seluruh Tanaman yang katanya Hasil dari Benih2 yg diberikan sang CEO 3 Bulan yg lalu itu, hingga akhirnya berhenti di depan Toni yang tertunduk malu.

Sang CEO memintanya ke Depan & Toni disuruh menceritakan Secara Kronologis proses penanamannya kok sampai tidak bisa tumbuh...??

Ketika ia selesai cerita, CEO berkata dengan Antusias,
"Beri tepuk tangan 👏
utk Toni , CEO kita Yang Baru ", Ia kemudian Menceritakan:

"Semua benih Yang kuberikan kepada Kalian, sebelumnya Telah KUREBUS dgn AIR PANAS hingga mati & tidak mungkin tumbuh lagi.

Jika Benih kalian dapat Tumbuh, berarti kalian telah MENUKARNYA  & BERBOHONG  padaku.

Kecuali Toni, hanya dia yang JUJUR"

MORAL STORY : Taburlah KEJUJURAN, karena dengan Menabur Kejujuran akan menuai Kepercayaan.

Jangan pernah takut berbuat  ""JUJUR ""

The Real Moral Story!

Yg hebat itu Isterinya Toni- hanya perempuan hebatlah yg bisa memberi dorongan semangat suaminya utk selalu menjaga Integritasnya!

Awali Hidup Bersih Dengan KEJUJURAN
Perbuatan baik INSYAALLAH Akan Mendapatkan Hasil yang Baik, Semoga cerita ini
Berguna untuk SAHABAT
SAHABATKU DI pagi hari
SALAM SUKSES SELALU 💪💪💪🙏🙏🙏

Berubah atau mati

Just sharing..

*SIAPKAH ANDA MENGHADAPI MASA DEPAN?*

Ada sebuah perusahaan bernama Garmin. Mereka memproduksi GPS navigation system yang banyak dipasang di mobil mobil.
Dan pada saat itu angka penjualan mereka naik pesat selama bertahun tahun.

Tetapi ternyata tidak lama kemudian, bencana itu datang ........
Dan ternyata dunia dibanjiri Smart Phone.

Tiba tiba orang tidak membeli lagi Garmin GPS system buat mobil lagi. Penjualan mereka pun turun drastis.
Bagi Mereka Ini Adalah: Bencan a .......bencana ...... bencana ....?

Bencana yang serupa juga pernah:
√ dialami oleh Kodak pada saat orang tidak mencetak photo lagi,

√ dialami oleh Nokia pada saat orang tidak menggunakan telphon untuk komunikasi dengan voice (suara) pagi,
√ dialami oleh Blackberry pada saat orang tidak messaging menggunakan BBM lagi,
√ dialami oleh perusahaan-perusahaan minyak pada saat kita menginginkan alat transportasi yang ramah lingkungan,
√ dialami oleh kantor kantor cabang bank pada saat pelanggan tidak mau lagi ke cabang (dan lebih suka menggunakan ATM dan mobile banking),
√ dialami oleh Perusahaan jasa bus-bus malam pada saat pelanggan lebih suka naik pesawat dengan selisih harga yang sedikit .........

Contohnya sudah cukup banyak? Atau saya harus menyebutkan belasan contoh lagi?

Karena memang Perubahan Itu Sedang Terjadi di mana mana, di semua bidang, di semua industri, di semua negara. *The World Has Changed. The World Is Changing. And The World Will Continue To Change* ....

Charles Darwin ...... dalam penelitian di pulau Galapagos menemukan sesuatu yang menarik.

By the way, Saya Tidak Percaya Evolusi, tapi Saya Percaya Pada Kesimpulan Darwin yang ini *"Bahwa Makhluk Yang Paling Sukses Bukannya Yang Paling Kuat, Tetapi Yang Mampu Bertahan Dengan Perubahan"*

Kalau kita sesuaikan dengan context jaman sekarang ternyata:
√ bukan manusia yang paling kuat yang paling sukses,
√ bukan manusia yang paling cakep yang paling sukses, dan bahkan
√ bukan yang paling pintar yang sukses (makanya juara juara 1 di sekolah kita dulu sering kali bukan menjadi yang paling sukses dalam kehidupan).

*Namun Ternyata Yang Paling Sukses Adalah Yang Paling Mampu Bertahan Menyesuaikan Diri Dengan Perubahan.*

Nah pada saat Kodak dan Nokia mobile phone tidak mampu bertahan, ternyata ceritanya Garmin Mampu Bertahan, Memang benar waktu itu mereka jaya dengan product product GPS, namun ternyata Garmin Sudah Menyiapkan Product-product dan Inovasi di Bidang Lain....... yaitu Gadget-Gadget Untuk Alat Kesehatan dan Fitness.

Jadi ternyata pada saat angka penjualan GPS system turun, mereka langsung ganti focus dan mengencangkan penjualan gadget untuk fitness and health.

Tidak lama kemudian angka penjualan pun meroket lagi. Wow!

Why?

*Because they are ready for the future!*
Karena mereka siap menghadapi masa depan.

• Apakah Nokia mobile phone ready? No, they are not.
• Apakah Blackberry ready? No.
• Apakah bus bus malam ready? No.
• Apakah perusahaan perusahaan minyak ready? No.
Padahal perusahaan perusahaan itu mungkin dulu lebih jaya dan lebih kaya daripada Garmin.

Tetapi mereka tidak ready. Dan mereka tidak mampu beradaptasi dengan perubahan!

By the way, ini bukan hanya berlaku pada perusahaan, ternyata ini juga berlaku pada diri kita dan karier kita.
Dan juga untuk karier anak anak kita kelak nanti.

Sebaik apapun profesi yang kita tekuni, bidang yang kita jalani, dan industri di mana kita bekerja tetap saja ada resiko yang mengancam karier kita. Tidak ada yang pasti dalam karier kita.

So please,  jangan pernah complaint kepada perusahaan atau kepada atasan kita dengan mengatakan "Saya merasa tidak ada kepastian dengan karier saya di perusahaan ini".

Well, let me tell you, tidak akan pernah ada kepastian! Kalau anda bagus anda akan maju, kalau tidak ya anda tidak akan pernah dipromosi. It is easy as that., *"Jangan Mengharapkan Kepastian."*

Belasan tahun lalu banyak teman saya mendaftar ke Teknik Sipil dan berharap bahwa mereka akan menjadi Insinyur Pembangunan, pada saat lulus ternyata ada krisis moneter dan pembangunannya di rem. Kebingungan Terjadi Pada Mereka.

Beberapa tahun lalu anak anaknya teman teman saya pada mendaftar jurusan perminyakan, karena bapaknya pada kaya kerja di perusahaan minyak. Sekarang mereka lulus, dan ternyata tidak ada perusahaan minyak yang merekrut. Boro-boro mau merekrut karyawan baru Lha ternyata pada saat itu karyawan yang sudah ada saja di PHK.

Sekarang lulusan perminyakan banyak yang mendaftar jadi agen penjualan asuransi (which is great, berarti mereka punya plan B).

Kalau anda sekarang jadi teller, siap siap bahwa jumlah teller yang dibutuhkan akan turun (karena  banyak yang lebih suka ke ATM atau via Mobile Banking).

*Kalau anda kuliah kedokteran siap siaplah bahwa mungkin pendapatan dokter di masa depan akan tidak sebanyak masa lalu.*

Always always ....... siap-siap dan pelajari trend dan bersiap untuk masa depan dengan mempelajari hal baru dan menambah differentiator anda.

Jadi apa dong yang anda bisa lakukan untuk mempersiapkan masa depan anda? What can you do to prepare for the future ....

Simaklah Tips Berikut ini:

*1. CONTINUE TO PERFORM AT WHAT YOU DO*
Tetap fokus pada apa yang anda lakukan and always perform and contribute at the maxium level.

*2. READ, WATCH, OBSERVE, LEARN*
Selalu mengamati apa yang terjadi di dunia luar sana. Lihat TV, dengerin Radio, browse Internet, baca buku, koran dan majalah.

*3. UNDERSTAND THE CHANGE THAT IS HAPPENING*
Perhatikan pattern perubahan yang sedang terjadi.
Apa yang sedang berubah pada...
- pola pikir manusia
- perilaku konsumen
- bisnis
- regulasi
- politik
- trend demographic
- trend urbanisasi
- trend digital

*4. LEARN SOMETHING NEW, INCREASE YOUR DIFFERENTIATORS*
Anda sudah punya beberapa differentiator yang mengantarkan anda ke karier anda sekarang.
Pelajari competency baru, skills baru, dapatkan knowledge baru, sertifikasi profesi yang baru, pelajari bahasa asing lain. Semuanya akan menambah differentiator anda untuk menambah kesiapan anda di masa depan.

*5. BE HUMBLE, KEEP AN OPEN MIND AND ALWAYS WANT TO LEARN*
Terakhir .. kita harus mengerti ... we don't know what we don't know.
Lets be humble and open mind.

Mari kita belajar, dari siapa saja...
- dari Boss kita
- dari Customer kita
- dari Peer kita
- dari Supplier kita
- dari Anak buah kita
- dari Pegawai yang baru join di perusahaan kita.

Kadang-kadang Anak Baru yang Masih Muda Ternyata Membawa Perspektif Baru dan Membuat Kita Belajar dari Sudut Pandang Yang Lain.

Let's Be Humble and Keep an Open Mind..

dan yg utama sadar bahwa ada yg Maha Merencanakan, yg Menetapkan Segala Keputusan takdir  dan rejeki -- Yakni Allah Yg Maha Kuasa.

*PAYTREN AKAN MERUBAH WAJAH INDONESIA*

*Salam Damai, Sehat dan Bahagia*

#chanceyourmind
#chanceyourlive

Mozart

Ada yang mengatakan Mozart itu pemain piano yang super jenius, usia muda sudah bisa begitu hebat. Jarang yang tahu bahwa dia sejak usia 2 tahun setiap hari berlatih musik.

Ayahnya, pemusik handal mengajari kakaknya dan dia segala macam alat musik sejak kecil, kerja keras saat anak2 lain bermain.

Mozart dapat membedakan nada apapun dari seluruh tangga nada, yang dimainkan dengan alat musik apapun, dan dia bisa menuliskan komposisi sebuah lagu dengan sekali dengar.

Apakah ini karena Mozart genius ataukah karena pelatihan?
Seorang pemusik Jepang, Ayako Sakakibara, mendidik 12 anak berusia 2-6 th, hasilnya menarik: hampir semua anak tersebut bisa membedakan lagu dengan ketepatan nyaris seperti Mozart! Ini membuktikan bahwa latihan yang benar, dan kerja keras yang hebat, akan mampu menciptakan “jenius”.

Semua kerja besar, butuh “latihan” nya, butuh “bayaran” nya. Mau jadi pengusaha, ya harus mau jatuh bangun berkali kali: tersendat, tergusur, terjatuhkan, dan bangun lagi sambil belajar sesuatu yang baru tentang bisnis itu.

Ketika semua orang lain berlibur dan bermain, anda harus bekerja super keras. Saat orang lain kerja, anda bekerja lebih keras.

Seorang sahabat dulu masuk dalam pelatnas bulu tangkis Indonesia, ketika saya tanya sehari berlatih berapa jam, katanya sehari minimal 8 jam, apalagi kalau sudah mendekati lomba. Mulai dari lari, shadow badminton, main beneran, sampai harus tidur siang pada jam2 yang ditentukan, dan makanan yang dijaga benar.

Tidak ada jalan pintas, semuanya harus kita bayar harganya. Banyak orang sukses saat dipuji kehebatannya Cuma tertawa saja dan dalam hati berkata: “Kalau saja kalian tahu berapa harga yang harus saya bayar untuk sukses ini, kalian tidak akan merasa saya hebat.”

Problem utama dari orang2 yang berkata: “Saya akan melakukan apapun untuk sukses saya, lautan api dan padang golok pun aku lewati.” Dan mereka berhenti enggan kerja ketika harus bekerja saat Minggu dan libur, dan lembur kerja sampai tengah malam.

berdagang dengan Allah

*RENUNGAN_CerpeN*
Seorang lelaki tua, pakaian lusuhnya menampakkan jelas kefaqiran yang ia alami. Ia memasuki sebuah toko megah untuk membeli selimut. Ia membutuhkan 6 buah selimut untuk keluarganya di musim dingin ini. Tapi uang yang ia miliki hanya 100 riyal.
Pemilik toko berkata: "Oh ada pak, saya punya selimut bagus buatan Turki, harganya juga murah, hanya 20 riyal per buah. Kalau bapak beli 5 buah akan mendapat bonus 1 buah."
Lega...
Terpancar diwajah lelaki tua itu. Segera ia mengulurkan lembaran uang 100 riyal miliknya. Dengan wajah berseri sambil membawa selimut ia berlalu pergi.
Teman si pedagang yang sedari tadi duduk memperhatikan ini berkata: "Engkau ini aneh sekali, bukankah kemarin engkau mengatakan selimut itu jenis selimut termahal di tokomu ini, kalau tidak salah kemarin engkau menawarkan nya padaku seharga 350 riyal per helainya?"
Pedagang itu menjawab: "Benar sekali, kemarin aku menjual padamu 350 riyal tidak kurang sedikitpun. Kemarin aku berdagang dengan manusia. Hari ini aku berdagang dengan ALLAH. Aku ingin keluarga laki-laki tua tadi dapat terhindar dari dingin di musim dingin yang akan datang sebentar lagi. Aku berharap ALLAH menghindarkanku dan keluargaku dari panas nya api neraka di akhirat nanti. Demi ALLAH, kalaulah tidak karena menjaga harga diri laki-laki tua tadi, aku tidak ingin menerima darinya uang sedikitpun. Aku tidak ingin ia merasa menerima sedekah sehingga merasa malu di hadapan kita disini."

Hikmah:
Sungguh untuk bermuamalah yang benar kepada ALLAH, butuh seni dan akhlaq yang tinggi. Semoga kita bisa mencontoh akhlaq dari cerita tersebut
# SemangatPagi

Kisah Jan noun pendiri whatsapp

Jan Koum, pendiri WhatsApp, lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia 16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai “American Dream”.

Pada usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih supermarket. “Hidup begitu pahit”, Koum membatin.

Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya. Koum lalu kuliah di San Jose University. Tapi kemudian ia memilih drop out, karena lebih suka belajar programming secara autodidak.

Karena keahliannya sebagai programmer, Jan Koum diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo!. Ia bekerja di sana selama 10 tahun. Di tempat itu pula, ia berteman akrab dengan Brian Acton.

Keduanya membuat aplikasi WhatsApp tahun 2009, setelah resign dari Yahoo!. Keduanya sempat melamar ke Facebook yang tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun diitolak. Facebook mungkin kini sangat menyesal pernah menolak lamaran mereka.

Setelah WhatsApp resmi dibeli Facebook dengan harga 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 224 triliun) beberapa hari lalu, Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan. Ia datang ke tempat dimana ia dulu, saat umur 17 tahun, setiap pagi antre untuk mendapatkan jatah makanan dari pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antre. Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan untuk makan saja ia tidak punya uang.. Pelan2, air matanya meleleh. Ia tidak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan nilai setinggi itu.

Ia lalu mengenang ibunya yg sudah meninggal karena kanker. Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. “Tak ada uang, Nak…”. Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita bahagia ini kepada ibunya.

Rezeki datang dari arah dan bentuk yang tidak terduga. Remaja miskin yg dulu dapat jatah makan itu kini jadi Triliuner

Moral of the story :
Kejar mimpi kita !!! Hambatan, tantangan dan penolakan pasti ada, tapi jangan putus asa dan putus harapan.. Maju terus berkarya dan berdoa

Status fb inspiratif remaja putri buat kita

Aku pernah mematikan total hapeku selama 10 hari.
Selama itu, aku tidak berhubungan dengan dunia luar sama sekali.

Hanya dari situ kau bisa mengamati apa yang gadget dan koneksi internet telah renggut selama ini.
Katakanlah aku terjebak dalam sudut pandang yang menggelikan.

Katakanlah aku salah menyikapi kemajuan, tapi hal-hal ini yang telah kupelajari dalam 10 hari. Sudahkah kau mencoba sendiri sebelum menjustifikasi?

Melalui layar 4 inchi ini, aku memang melihat dunia tanpa batas yurisdiksi.
Namun, kata orang bijak, "You are what you eat".
Belakangan aku tahu bahwa hal itu tidak hanya berlaku untuk makanan perut, tapi juga "makanan pikiran".

Apa yang telah kita masukkan dalam pikiran, jiwa, dan hati kita selama ini menentukan seperti apa diri kita.
Lalu pernahkah bertanya, yang aku telan selama ini lebih banyak racun atau gizinya? Pantas kalau diri kita masih gini-gini saja.
Ternyata ini sebabnya.

Perhatikan, kondisi "sumber makanan pikiran" kita semakin tercemari.
Aku lelah menjelaskan pada satu persatu orang tentang negatifnya menyebarkan hoax dan kebohongan.

Kita juga tidak pernah kehabisan alasan untuk saling membenci. Apa-apa dijadikan 'amunisi'.
Sama-sama manusia, kalau beda negara rusuh. Sama-sama Indonesia, kalau beda agama rusuh.
Sama agamanya, beda pandangan juga rusuh. Terus gimana nih maunya?

Padahal, kalau bukan Tuhan, lalu siapa lagi yang menciptakan SEMUA perbedaan ini?
Kalau Dia mau, Dia bisa saja menjadikan semua manusia 'serupa' dalam segala hal.
Lalu, kenapa kita lancang menentang Tuhan dengan meludahi perbedaan?

Aku sendiri tidak pernah mengunfriend yang beda pandangan, aku dan kamu bisa bersahabat walaupun kita tidak sepakat.
Pernah lihat orang yang penuh permusuhan hidupnya tenang?
Bagaimana kita berharap ada bunga yang tumbuh di atas kawah berapi?
Yang dirahmati Tuhan adalah hubungan, bukan permusuhan.
Unity in diversity.

Yang aku heran, apa-apa dijadikan perdebatan.
Seperti ritual medsos tahunan, mulai dari ucapan natal, perayaan valentine, bahkan juga jumlah peserta unjuk rasa!
Diri ini merasa lebih baik karena pihak lain terlihat lebih buruk.
Kita merasa senang atas ketidakbaikan orang.

Tuhan mana yang mendukung karakter seperti itu?
Padahal, this too shall pass.
Semua hal pasti akan berlalu sendiri silih berganti.
10 tahun lagi, apakah yang kita pertengkarkan ini lebih berharga daripada hubungan baik kita?
Padahal, kata "musuh" hanyalah ilusi, sebuah sekat yang kita buat sendiri.

Tuhan tidak mengatakan bahwa Ia hanya dekat dengan pembuluh nadi orang beragama X dan bersuku Y, Tuhan dekat dengan pembuluh nadi semua orang.
Sudah lupa, ya?
Yang aneh adalah, jika tidak pro pokoknya salah! Kontra salah, netral pun juga disalahkan.
Tidak ada hal lain yang ditunjukkan kecuali sifat kekanak-kanakan.

Boikot terhadap produk perusahaan raksasa tidak akan berpengaruh sedikitpun pada owner-owner atas yang sudah kaya raya, yang kalian bahayakan adalah penjual-penjual kecil yang masih bingung cari makan tiap harinya, yang mereka bahkan tidak tahu apa-apa tentang kebijakan perusahaan.
Ada sebuah peribahasa Cina yang layak untuk kita renungkan. "Menyimpan dendam seperti meminum racun tapi berharap orang lain yang mati."

Buddha pun berkata, "Anda tidak dihukum KARENA kemarahan Anda, Anda dihukum OLEH kemarahan Anda."
Jika tetap tidak bisa mengendalikan kemarahan? DIAM!
Setidaknya kemarahan kita tidak akan menjadi sebab kemarahan orang lain.

“Barangsiapa yang diam, dia selamat.” (HR. Tirmidzi no. 2501)
Dan aku tahu,
Memang ada saatnya memproteksi diri. Ada saatnya mempertahankan kenyamanan pribadi.
Tapi bagiku, ada juga saatnya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Karena itu, aku tidak akan pergi dari sini :)
- Afi N.F

Kisah inspirasi Pak Bagus

*Pak Bagus*

Ada seorang teman, Pak Bagus namanya.

Beliau adalah seorang guru yang sangat ceria, menyenangkan dan kocak.

Siapapun yang berada di dekatnya merasa gembira ria.

Keunikannya adalah bahwa ia selalu berkata, "Bagus itu!" untuk segala hal. Di matanya segalanya adalah karunia.

Hujan?
"Bagus itu, banyak berkah, saatnya berdoa"

Sakit?
"Bagus itu, saatnya untuk beristirahat"

Tidak naik kelas?
"Bagus itu, jadi kamu bisa belajar lebih dalam"

Dipecat?
"Bagus itu, saatnya belajar sungguh-sungguh menjadi pengusaha"

Di sisi lain ia perfeksionis luar biasa. Ia bisa melihat kesalahan sampai titik koma sekalipun. Bedanya dengan guru lain, ia tak pernah marah hanya gara-gara kurang titik koma. Ia akan dengan sangat teliti memberikan masukan.
"Tulisan kamu bagus. Kamu cukup kritis dan analitis. Supaya lebih sempurna, coba pelajari bagaimana kamu bisa menyusun kata-kata agar lebih meyakinkan. Bagus itu, kamu jadi tahu dan bisa belajar lebih baik lagi."

"Bagus itu" tak pernah ketinggalan.

Baginya semua muridnya punya perjalanannya masing-masing. Tak ada yang bodoh, tak ada yang kurang ajar.

Semua "bagus" dan bisa dibantu untuk "lebih bagus lagi." Di sinilah perannya sebagai seorang guru, untuk memberdayakan muridnya agar bisa mengeluarkan potensi terbesarnya.

Sebagai guru ia memilih untuk menjadi fasilitator, bukan instruktur. Ia memilih untuk bertanya, dan bukan memerintah. Ia memberdayakan, bukan mengoreksi.

Hal yang sama dilakukannya juga untuk semua temannya.
Tak ada korban gossip di matanya, karena semua orang "bagus" dan "hebat."
Ia bisa melihat kebaikan dari semua hal-hal sampai yang terkecil.

Istrinya, anaknya, teman-temannya, semua adalah berlian-berlian dalam hidupnya yang benar-benar disyukurinya.
Tak ada yang buruk, semua bagus.

Pak Bagus tak bisa dibilang ganteng, tapi melihat wajahnya semua orang merasa teduh. Wajah yang senyum terus.

Ia tak bisa dibilang kaya raya, tapi ia selalu sejahtera, selalu bisa berbagi dan menjadi tangan di atas.

Rejekinya adaaaaa saja. Seakan keberuntungan selalu ada di pihaknya. "Hoki" kalau kata orang.

Ia jarang sakit, dan keluarganya pun jarang sakit. Jadi hemat sekali mereka sebagai keluarga.

Itulah dia Pak Bagus, sebuah karunia bagi semua yang ada di sekitarnya.

Karena kita semua tak bisa mengeluh, tak bisa bergossip, tak bisa marah, karena semua dijawab dengan, "Bagus itu!"

Dan teman-temannya yang sudah siap mengeluh pun jadi berfikir, "Ia juga ya. Keluhanku itu sebenarnya bagus. Kenapa nggak terfikir kemarin-kemarin ya?"

Nah, teman-teman, kalau ada yang mau mengeluh, bayangkan ada Pak Bagus di samping dan langsung saja bilang, "Bagus itu." Itu dulu.

Nanti otak kita akan langsung mencerna dan mencari "bagusnya" di mana. Otak pintar kok. Ia akan menyesuaikan diri pada kata-kata kita.

Kalau ada yang mau gossip dekat kita, langsung jawab, "Dia suka marah-marah? Bagus itu. Jadi kita tahu dimarahin itu nggak enak. Sekarang kamu punya jalan dapat pahala kan?"

Kalau ada yang kesal gara-gara kehilangan barang, "Bagus itu. Siapa tahu kamu kurang sedekah. Bagus cuma kehilangan barang itu. Kalau hidupmu yang diambil, gimana?"

Ada yang nangis baru bercerai,
"Bagus itu. Kamu bisa cari yang lebih bagus lagi."

Semua bagus...

Karena semua kejadian terjadi sebagai akibat atas perbuatan kita sendiri, dan semua mengajarkan kepada kita untuk menanam kebaikan, agar kita memanen kebaikan pula.

Kita saja yang seringkali sulit mencari hikmah di balik semua kejadian.

Semua orang pun baik apa adanya, karena di dalam diri semua orang, bersemayamlah Sang Maha Bagus.

Semua yang hadir dalam kehidupan kita memberi pelajaran, agar kita bisa lebih bagus lagi dalam hidup, lebih dekat lagi dengan sesama kita, dan bersedia mempersembahkan yang paling bagus buat sesama kita.

Semua bagus. Semua indah.��

Bukti indonesia lebih maju dari eropa

Dalam sebuah pengajian di pondok pesantren ngawi, seorang jama'ah bertanya pada kiai.
“Jika kita melihat negara lain di luar, kelihatannya lebih maju dan lebih makmur daripada kita. Padahal tidak ada ulama dan mereka tidak menerapkan islam dalam kesehariannya. Bagaimana pandangan pak kyai tentang hal ini?”

Pak kyai balik bertanya, “Contone negoro sing luwih maju seko awake dewe ki sing endi?”
“Amerika pak kyai”
“Amerika sing luwih maju opone?”
Jama’ah pun tertawa semua.
Pak kyai melanjutkan, “Tak kandani yo, nang amerika kui kelas professor ki hp-ne nokia lawas. Wek dewe tukang batu wis duwe smartphone. Aku ra ngerti amerika kok arani luwih maju ki apane. Daya beli mereka rendah. Mereka gajinya besar tapi barang mahal. Nang kene ra duwe gaji wani rabi.

Indonesia daya belinya dahsyat. Nek ra percoyo njajal nang Singapura.
Nek ono toko sing blonjo wong Indonesia, regane diundakno. Nang mekkah, nang Vietnam, awake dewe blonjo mesti regane diundakke, soalnya mereka menganggap semua orang Indonesia kaya. Amerika apane sing luwih maju?

Nang jepang ra isoh wong biasa tuku motor. Nang kene modal 500 ewu motor diter-terke tekan ngomah.
Nang Jepang yo kowe angel golek konco ro tonggo, opo meneh nek kulitmu warnane bedo, nang kene sangger jeh apal Pancasila, kuwi koncomu kabeh, kuwi sedulurmu kabeh. Opone sing luwih maju?

Nang kene kowe ndelok liga inggris, liga spanyol, liga champion sakkarepmu. Nang inggris kowe kudu mbayar, malah ono sing inden ngasik telung sasi ming arep ndelok bal-balan. Ko ngono luwih maju?

Kowe nang Malaysia, nang Vietnam, nang Thailand, nginepo nang hotel po losmen. Jam rolas mbengi metuo, golekko mie rebus, golekko udud, golekko kopi. Ra ono, jam malam wis do tutup kabeh, ra oleh wong metu. Nang kene sak ayah2 ono wong dodol. Opone sing luwih maju?

Nang ngawi kene ono pirang macem panganan, ono pecel, tepo tahu, sego goreng, mie ayam, bakso. Pendak warung bedo. Panganane? Macem2, ngasik mumet ndasmu lek mikir. Nang Eropa kono, seko pucuk elor Norwegia tekan pucuk kidul Spanyol badogane podo. Ngono kuwi luwih maju?

Nang Chino, kowe gawe anak ming oleh siji thok. Punjul seko siji dicekel diinterogasi pemerintah. Nang kene omah jeh ngontrak pendak dino gawe anak. Ngendi negoro sing luwih maju?

Seluruh dunia, yang bisa mensyukuri keberadaan daun pisang ming wong Jowo. Godong gedang isoh dadi pincuk, taqin, dadi suru, dadi lontong, lemper. Di saat negara lain berlomba membuat produk bungkus makanan ramah lingkungan, wong Jowo wis ket jaman kuno lawu nggawe produk kuwi.

Aku nek pas dolan luar negeri rung tau nemoni biting. Onone ming staples. Loh mbok kiro biting ki gampang. Mbiyen butuh beratus tahun nggo nemokke biting. Saiki gampang ming geri niru. Ming seko biting we isoh dadi industry besar. Negoro ngendi sing luwih maju?

Awake dewe ki negoro sing paling disayang Gusti Allah, rasah minder. Kemajuan mereka hanya kemajuan semu.”

Hidup indonesia

Kisah anak 8 tahun pembunuh preman

ARIF UMUR 8 TaHuN MEMBUNUH PREMAN .
KISAH NYATA ARIF SI NARAPIDANA CILIK YANG CERDAS (8 Tahun)

Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana.

Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji Hanibal Lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.

Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.

Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat anak-anak.

Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?

Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun.Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi.

Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
"Siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu.
"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.

"Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.

Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.

Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat lho waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung udara panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras.

Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.
Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpan di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur.

Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruang ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan Tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.

Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil Omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!
Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.

* Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. * Tulisnya singkat.

Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang. Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, kebijakan bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini. Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain.
Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan di negeri ini!

Sumber : KASKUS
Mohon like dan sebarkan [SHARE] sampai kepada Presiden!!
Penulis: Lars Fredick Sugandha

Rejeki berkah di parkiran

REJEKI "BERKAH" DARI PARKIRAN..

Hari ini saya ada undangan sebagai pembicara tamu di seminar Pengusaha Tanpa Riba di Jakarta, seperti biasa saya selalu PP gak pernah menginap, berangkat pagi pulang sore, atau berangkat siang pulang malam.

Sengaja saya bawa mobil dan saya tinggal di Bandara Adi Sucipto Jogja, saya parkir di parkiran VIP sebelah timur biar kalau pas pulang tidak perlu ke sebelah utara rel. Di parkiran ini tidak ada papan pengumuman bahwa parkir dibatasi jam, penjaganya pun masih manual. Tidak ada mesin parkir yang mendata berapa jam lamanya parkir.

Saya ingat kalo mobil menginap bisa di parkiran sebelah utara bandara, semalam 30 ribu. Saya pernah 3 hari meninggalkan mobil disana membayar 90 ribu. Akadnya jelas di depan, sepakat dan saling menyetujui ketika kunci saya tinggal. Salaman...

Malam ini Citilink dari Halim delay, jam 21.30 baru landing di Jogja. Sisa-sisa penumpang dari beberapa pesawat terakhir masih riuh rendah di pintu kedatangan. Saya langsung menuju parkiran VIP untuk mengambil mobil saya yang sejak siang tadi saya parkir disana.

Ketika mobil saya hidupkan, kaca diketuk oleh petugas parkir berkacamata memakai seragam coklat.. Begini dialog saya dengannya.

"Mas, ini parkirnya sejak siang yaaa.." Dia bertanya

"Oh iya mas, berapa ongkos parkirnya?"

"Seratus ribu saja mas.." Katanya sambil menyerahkan karcis parkir berwarna hijau, saya amati sejenak. Tercetak disana parkir VIP 10.000, ditumpuk dengan cap parkir VIP 30.000, tidak ada keterangan berapa batasan lama parkirnya, dendanya, dan lain-lainnya. Sambil menyerahkan uang 100 ribu kepadanya sambil iseng saya bertanya..

"Nyuwun ngapunten mas, tarif 100 ribu itu resmi bukan ya? Kok gak ada tulisannya disini.. Bisa ditawar 50.000 saja ya? atau ini harga ilegal mas?"

"Laaah itu mas ada tulisannya" sambil menunjuk keluar ke arah yang gak jelas, saya celingak-celinguk mencari tulisan yang ditunjukkannya... Gak nemu..

"Kalo ilegal nanti malah jadi rejeki gak berkah lho mas" kata saya lagi..

Mendengar kata "gak berkah" ekspresi wajahnya berubah, tiba-tiba dia memberikan kembalian uang 70.000 kepada saya sambil berkata..

"Pun mas monggo, daripada gak berkah!" Dengan nada mengayun yang terkesan kecewa..

Duuuh.. Gantian saya yang gak enak hati, maksud hati hanya bertanya kok langsung nembaknya kena. Mobil saya mundurkan, terus menuju pintu keluar. Petugas itu sudah berdiri di depan sana. Saya buka kaca jendela, saya ulurkan lagi uang 70.000 itu kepadanya..

"Monggo mas, ini diambil saja.."

"Pun mas, mboten mas mboten! Nanti malah gak berkah.." Jawabnya..

Sepanjang jalan saya mikir, antara salah dan tidak, saya mengikuti aturan yang tertera di karcis, namun membuat kecewa penjaga parkir yang harusnya malam ini dapet sabetan lebih..

Entah berapa banyak orang diposisi saya, ketika berhadapan dengan orang yang butuh uang, namun kepentok dengan istilah haram dan halal, berkah dan gak berkah..

Ada kawan saya yang menolak bonus sebuah mobil baru cash dari mitra kerjanya, asal mau membuatkan nota fiktif pengiriman kain batik berton-ton jumlahnya, agar dapat cair pinjaman dari bank.

Ada kawan lain yang membatalkan proyek pemerintah karena bagian yang memberikan tender minta jatah 20% dimuka.

Ada lagi yang menolak uang panas 1,2 Milyar dari satu BUMN yang bekerja sama dengan perusahaannya, asal mau mark up harga.. Dia membatalkan gara-gara istrinya cukup melarang dengan kata sederhana.. "Pah, uang begituan jangan dibawa pulang ke rumah ya.. kasihan anak-anak makan dari uang begituan" klakep! Proyek itu ditolaknya, uang 1,2 Milyar tak pernah dimilikinya.

Apalagi sekarang komunitas-komunitas pengusaha sedang bareng-bareng membersihkan dari jeratan riba, setiap mengajak untuk berhijrah kawan, saudara, teman untuk ikutan biasanya malah dibully dan dijauhi, dianggap sok suci, bahkan ada yang dicaci maki..

Karcis parkir dari Bandara itu saya simpan, untuk kenang-kenangan atas kelancangan saya yang sok suci..

Salam, @Saptuari

Energi positif itu menular

Kisah Ban Mobil Kempes.

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan.

Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat, bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala, ketika pria itu mendekati sang nyonya.

Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan.

Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.

Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri disana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.

Kata pria itu, "Saya disini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja, supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson."

Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut usia seperti dia, kejadian itu cukup buruk.

Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu.. Namun, akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.

Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu.

Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

Bryan hanya tersenyum, ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu.

Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar, sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapa pun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.

Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan dan Tuhan mengetahui, bahwa banyak orang telah ditolong dirinya pada waktu yang lalu.

Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu dan tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya.

Pria itu mengatakan kepada sang nyonya, bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu dan Bryan menambahkan, "Dan ingatlah kepada saya."

Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman, ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah.

Restoran itu nampak agak kotor. Diluar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya.

Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah.

Pelayan itu tersenyum manis, meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari.

Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran.

Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya.
Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan.

Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu.

Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung, kemana perginya wanita itu.
Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.

Ada butiran air mata, ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu:

"Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya.. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan.

Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.'"

Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.

Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja.

Malam itu, ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang.

Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan?

Dengan kelahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.

Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan,

"Segalanya akan beres.
Aku mengasihimu, Bryan Anderson!"

RENUNGAN:
Ada pepatah lama yang berkata, "Berilah, maka engkau diberi." Hari ini saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus kisah ini, jangan biarkan saja! Kirimkan kepada teman-teman anda!

Teman baik itu seperti bintang-bintang di langit. Anda tidak selalu dapat melihatnya, namun anda tahu mereka selalu ada..

Mari kita bagikan kebaikan setiap hari setidaknya pada 1 orang saja, semoga rantai ini tak akan pernah terputus.
Percayalah, energi positif itu sifatnya menular. :)

Merasa benar

Secara alamiah, manusia memang memiliki pandangan yg terbatas, ia hanya mampu melihat apa yg ada di depan matanya.
Namun Allah meng-anugerahkan mata hati, yg mampu menerobos berbagai tembok pembatas. 
Mungkin Tingkat ketajaman mata hati itu, sangat bergantung dari kerendahan hati dan kedalaman ilmu seseorang...
Seseorang dikatakan arif bijaksana, bila ia memiliki ketajaman mata hati

ANTARA BENAR DAN MERASA BENAR

Menjadi Benar itu penting, namun Merasa Benar itu tidak baik.
Kearifan akan membuat seorang menjadi Benar, bukan Merasa Benar.

Perbedaan Orang Benar dan Orang Yg Merasa Benar :

🍀Orang Benar, tidak akan berpikiran bahwa ia adlh yg paling benar.

🍂Sebaliknya orang yg merasa benar, di dalam pikirannya hanya dirinyalah yg paling benar.

🍀Orang Benar, bisa menyadari kesalahannya.

🍂Sedangkan Orang Yg Merasa Benar, merasa tidak perlu untuk Mengaku Salah.

🍀Orang Benar, setiap saat akan introspeksi diri dan bersikap Rendah Hati.

🍂Tetapi Orang Yg Merasa Benar, merasa tidak perlu introspeksi. Karena merasa sudah benar, mereka cenderung Tinggi Hati.

🍀Orang Benar memiliki Kelembutan Hati. Ia dapat menerima masukan dan kritikan dari siapa saja, sekalipun itu dari anak kecil.

🍂Orang Yg Merasa Benar, Hatinya Keras. Ia sulit untuk menerima nasihat dan masukan apalagi kritikan.

🍀Orang Benar akan selalu Menjaga Perkataan dan Perilakunya, serta berucap Penuh Kehati-hatian.

🍂Orang Yg Merasa Benar : berpikir, berkata, dan berbuat sekehendak hatinya, tanpa pertimbangan/pedulikan perasaan orang lain.

🍀Pada akhirnya, orang Benar akan dihormati, dicintai dan disegani oleh hampir semua orang.
🍂Sedangkan orang yg Merasa Benar Sendiri hanya akan disanjung oleh mereka yg berpikiran sempit, dan yg sepemikiran dgnnya, atau mereka yg hanya sekedar ingin memanfaatkan dirinya.

🍀Mari terus memperbaiki diri untuk bisa Menjadi Benar, agar tidak selalu Merasa Benar.
🍀Bila kita sudah termasuk tipe Orang Benar, bertahanlah dan tetaplah dalam Kebenaran dan Rendah Hati...👍

Lapar dan riya'

🍯🍞🍔🍯🍞🍔🍯🍞
LAPAR & RIYA'

💬 Ada sebuah kisah tentang Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Beliau bercerita:

🍂Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

🍂Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan  mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

“Terus?”, tanyaku keheranan.

“Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

🍃Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:

“Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

🌒Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa.

Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.

Ternyata, itu hanyalah dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku...
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti  ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.

Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata,
“Orang ini selamat dari siksa neraka".

Dulur, banyak hikmah dari cerita diatas, orang itu meskipun bermimpi Allah memberi kesempatan kepadanya untuk membenahi Amal sedekahnya dan mengerti bahwa sekecil apapun pemberian anda kpd orang yg sngt membutuhkan dengan tulus ikhlas di Mata Allah lebih mulia drpd berkilo kilo emas dgn riya'...

Demikian pula kita? Membaca riwayat ini artinya Allah memberi kesempatan kepada kita mawas diri dgn apa yg telah kita dan akan lakukan ...

Insya Allah bermanfaat, met gaweV dan aktifitas semuanya, semoga.  Allah memerikan kemudahan kepada kita semua di dunia dan akhirat ... Amin

Wassalam...

Kok ada tukang soto kayak gini

MASYA ALLAH...KOK ADA YA TUKANG SOTO YANG SEPERTI INI ? (Bacanya sampai merinding deh.......)
.
Sore itu sehabis pulang kantor, saya mampir di sebuah kedai Soto Ayam Madura di Jl.Raya Halim, Cililitan-Jakarta Timur...Saya memesan semangkok soto ayam dan duduk membaca koran menunggu macet yg belum juga terurai...maklum nasib karyawan yang pulang kerja selalu terjebak macet. Saya suka sekali makan soto apalagi di musim hujan begini hehehe..
.
Seorang ibu setengah tua dengan 2 anaknya yang masih Balita dengan penampilan sederhana tiba-tiba masuk ke kedai, " Pak, berapa harga semangkok soto ?" tanya si ibu tersebut.
.
"10.000, Bu" jawab penjual soto sambil tersenyum...
" Kedua anak saya sungguh ingin makan soto, tapi uang saya hanya ada 7000 rupiah, maaf pak apa bisa dibuat 2 porsi walau hanya kuah dan sedikit sohun, gak jadi masalah " tanya si ibu sedikit ragu-ragu...
.
" Oh, mari bu silakan duduk " kata bapak penjual soto.. lalu nggak sampai 5 menit,  tiga mangkok soto berukuran besar sudah dihidangkan di depan...
.
" Tapi uang saya hanya 7000... Pak ?" Tanya ibu sekali lagi dengan sedikit ragu,..sang ibu masih punya harga diri untuk tidak meminta penuh...
.
" Oh..nggak apa apa bu, ibu bertiga makan saja dan simpan uang ibu ". .Ibu itu tersenyum dan kemudian membungkukkan tubuhnya...
.
Saya tersenyum kagum, melihat kebaikan penjual soto.. saya pun kembali meneruskan makan saya...sekitar 15 menit, si ibu dan kedua anaknya pun beranjak pergi sambil mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada si bapak penjual soto.
.
Kemudian seorang pemuda sepertinya keturunan Tionghoa yang dari tadi duduk cuek di pojokan yg sambil main smartphonenya tiba-tiba membayar kepada si penjual soto dengan uang Rp. 100.000 dan kemudian pergi begitu saja.
.
"Mas, ini kembaliannya", ujar si penjual soto.
"Saya makan 1 mangkok dan 1 bungkus kerupuk sama teh manis ya, nah sisanya untuk bayar soto si ibu dan 2 anaknya tadi ya bang", kata pemuda itu sambil menghidupkan sepeda motor maticnya dan kemudian beranjak pergi sambil menerobos hujan...
.
Saya benar-benar terpesona, dengan kebaikan-kebaikan yang dihadirkan Tuhan di depan mata saya...
.
Si ibu miskin yang jujur serta tidak meminta-minta, si bapak penjual soto yang baik hati serta pemuda yang pemurah. Dan saya sendiri ikut kecipratan kebahagiaan karena melihat kejadian itu...
.
Jika saja setiap orang tidak melulu menggunakan Hukum Dunia, Untung dan Rugi.. Tentu pintu-pintu kesempatan, keberkahan akan banyak dibuka oleh Tuhan YME...
.
Jika saja setiap orang lebih dahulu MEMBERI bukan meminta, dunia akan punya banyak WARNA yang INDAH.."
.
*Silakan SHARE & LIKE, supaya kisah ini lebih bermanfaat lagi...
.
Sumber : Mas Abie Ave
.
(maaf ya kalau fotonya kurang jelas, soalnya si bapak soto malu kalau difoto katanya...)

The ang lee story

The Ang Lee Story
Pada tahun 1978, ketika saya akan belajar film di University of Illinois, ayah saya keberatan dengan keras. Dia mengutip statistik: “Setiap tahun, 50.000 pemain bersaing untuk 200 peran yang tersedia.” Melawan nasihatnya, saya naik pesawat ke Amerika, dan ini membuat tegang hubungan kami. Dalam dua dekade berikut, kami sangat sedikit berkomunikasi.
Beberapa tahun kemudian, ketika saya lulus kuliah perfileman, saya akhirnya memahami kekhawatiran ayah saya. Hampir tidak pernah terdengar ada pendatang dari China untuk sukses dalam industri film Amerika. Dimulai pada tahun 1983, saya berjuang melalui enam tahun penderitaan, ketidakpastian dan pupusnya harapan.

Sebagian besar waktu, saya membantu kru film dengan mengangkat peralatan mereka atau bekerja sebagai asisten editor. Pengalaman saya yang paling menyakitkan adalah menawarkan skenario di lebih ke tiga puluh perusahaan produksi yang berbeda, dan hanya menerima penolakan keras setiap kalinya.

Tahun itu, saya berumur 30. Ada pepatah China kuno: " Pada 30, seseorang sudah akan berdiri tegak” Namun, saya bahkan tidak bisa mendukung diri sendiri. Apa yang bisa saya lakukan? Terus menunggu, atau menyerah pada mimpi “membuat film”? Istri saya memberi saya dukungan yang tidak ternilai.
Istri saya adalah teman kuliah saya. Dia mengambil biologi, dan setelah lulus, bekerja untuk sebuah lab riset kecil farmasi. Penghasilannya sangat minim. Pada saat itu, kami sudah memiliki anak sulung kami, Haan. Untuk menenangkan perasaan bersalah saya, saya mengambil pekerjaan rumah tangga semua - memasak, membersihkan, merawat anak kami - di samping membaca, mengkaji dan menulis skrip film. Setiap malam setelah menyiapkan makan malam, saya akan duduk di tangga depan dengan Haan, mendongeng kepadanya, sambil kita menunggu ibunya - pemburu wanita yang heroik - pulang dengan rezeki kami.

Ini jenis kehidupan yang agak konyol tentunya bagi seorang pria. Pada satu titik, mertua ingin memberi istri saya sejumlah uang, dimaksudkan sebagai modal awal bagi saya untuk membuka sebuah Chinese resto - berharap bahwa bisnis ini akan menopang kehidupan keluarga saya. Tapi istri saya menolak uang itu. Ketika saya mengetahui ini, saya terjaga dan beberapa malam tidak bisa tidur, dan akhirnya memutuskan: Impian saya tidak akan terwujud. Saya harus menerima dan menghadapi kenyataan.

Setelah itu dengan berat hati, saya mendaftar kursus komputer di sebuah perguruan tinggi di dekat rumah. Pada saat itu mencari kerja adalah sebuah keharusan yang pahit, dan tampaknya hanya pekerjaan komputer lah yang cepat dapat mendapatkan pekerjaan. Untuk hari-hari berikutnya, prilaku saya menjadi sangat buruk. Istri saya, memperhatikan sikap yang tidak biasanya, menemukan jadwal kuliah terselip di tas saya. Malam itu dia diam saja.

Keesokan paginya, tepat sebelum dia naik ke mobilnya untuk kepala berangkat kerja, istri saya berbalik dan - berdiri di tangga depan kami - berkata, “Ang, jangan lupakan impianmu.”
Saya tersentak, mimpi saya - tenggelam oleh tuntutan realitas - hidup kembali. Ketika mobil istri saya jalan, saya mengambil jadwal kuliah dari tas saya dan dengan perlahan dan pasti, merobeknya, dan melemparkannya ke tempat sampah.
Beberapa waktu setelah itu, saya memperoleh pendanaan untuk skenario saya, dan mulai membuat film saya sendiri. Dan setelah itu, beberapa film saya mulai memenangkan beberapa penghargaan internasional. Istri saya mengatakan, "Saya selalu percaya bahwa kamu hanya memiliki sebuah talenta. Talentamu adalah membuat film. Ada begitu banyak orang sudah ahli komputer, mereka tidak perlu tambahan seorang Ang Lee untuk itu. Jika kamu ingin membawa pulang patung emas, kamu harus berkomitmen pada mimpimu."

Dan hari ini, akhirnya saya memenangkan patung emas. Saya pikir ketekunan saya sendiri dan pengorbanan beragam istri saya akhirnya menemukan pahalanya. Dan sekarang saya lebih yakin daripada sebelumnya: Hidup saya adalah untuk terus membuat film.
Anda lihat, saya memiliki mimpi ini yang tidak akan pernah berakhir.

- Ini adalah dari speech Ang Lee pada 2006.

Kisah inspirasi milton friedman pemenang hadiah nobel ekonomi

Pada tahun 1960 an, Milton Friedman, pemenang hadiah nobel Ekonomi, datang ke Asia.

Ketika melihat cara kerja di negara berkembang yang masih sangat terbelakang, dia merasa bingung.

Milton Friedman bingung melihat banyaknya tenaga kerja yang memakai sekop, pacul, dan peralatan sederhana lainnya. Tidak memakai bulldozer, traktor, atau peralatan pertanian lainnya yang sangat membantu efisiensi kerja secara umum didunia maju.

Ketika dia menanyakan kepada pejabat pemerintah setempat, dijawab dengan bangga: “Ini adalah program pemerintah supaya banyak memakai tenaga kerja.” Yang langsung dikomentari oleh Friedman: “Kalau begitu, kenapa memakai pacul dansekop, bukankah akan bisa memakai lebih banyak orang lagi, kalau memakai sendok saja kerjanya?”

Sebuah kalimat kesinisan yang menjadi terkenal, untuk menggambarkan bagaimana sering kita beralasan, yang sebenarnya justru sekedar membenarkan diri sendiri, danmenghambat kemajuan kita.

Kita boleh idealis, tapi tetap harus menyesuaikan dengan perubahan

comment