Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » , » Cinta

Cinta

Seorang Sufi bertahun tahun mengajar muridnya dengan sepenuh hati, dan ketika muridnya telah lulus dan akan berkelana, bertanya: “ Guru, apa yang dapat aku lakukan untuk membalas budimu?” Sang Sufi berkata: “ Ajarkan pada orang lain, apa yang telah aku ajarkan padamu, dengan cinta seperti aku mencintaimu.”

Czeslaw Milosz, menulis puisi cinta ini pada saat sudah tua, tentu aromanya berbeda dengan birahi remaja yang menggelora, membakar, atau menggebu gebu. Cintanya sederhana, dan karena itulah jusrtu isinya menjadikankannya sebuah kekuatan yang besar, dan terasa universal.

Milosz, pemenang hadiah Nobel literatur, lahir di Lithuania pada 1911, sempat menjalani perang dunia kesatu dan kedua, melihat sendiri perubahana yang terjadi diSovyet, menyeberang ke Paris pada 1951, dan akhirnya menjadi professor di Berkeley pada 1961.

Hampir semua “cinta”, berputar dan berpusat pada “aku”. Aku mencintai siapa, bagaimana perasaanku, siapa yang menyayangiku, bagaimana sedihku, sakitnya rinduku dan seterusnya, “Aku” dan “Dia” adalah “Pusat Dunia”.

Puisi cinta menjadi Narsisme yang memutlakkan diri sendiri dan orang yang dicintainya.

Kata Milosz, Marilah kita melihat diri kita, seperti kita melihat barang barang dari jauh, karena “aku” hanyalah satu dari sekian banyak barang yang ada dibumi ini.

Pilihan kata “barang” menarik sekali, karena terasa dingin, dan jauh. Dengan melepaskan keterikatan, kita akan menjadi lebih arif dalam melihat segalanya. Tanpa prasangka, tanpa hasrat, dan tanpa maksud jahat, sehingga burung dan pohon pun berbisik padamu: Hai, Sahabat !!! Pendek, dan terasa nikmat.

Kalau kita akhirnya bisa melihat “aku” dan “hal2 lainnya” dengan sebuah kebeningan,kematangan dan bijaksana, maka pada akhirnya yang tersisa adalah “pelayanan”. Melayani dunia ini dengan takwa dan sepenuh hati. Melayani orang yang kita cintai sepenuhnya, tanpa mengharap. Melayani dunia sekeliling kita. Karena orang orang terbaik yang melayani kehidupan, sering adalah mereka yang tidak merasa perlu memahaminya.

Love.
Love means to look at yourself
The way one looks at distant things
For you are only one thing among many.
And whoever sees that way heals his heart,
Without knowing it, from various ills-
A bird and a tree say to him: Friend.
Then he wants to use himself and things
So that they stand in the glow of ripeness.
It doesn’t matter whether he knows what he serves:
Who serves best doesn’t always understand.
~ Czeslaw Milosz

Cinta.
Cinta itu berarti memandang diri kita sendiri
seperti kita melihat barang dari jauh
karena engkau hanyalah satu diantara yang banyak.
Siapapun yang memandang dengan cara demikian
akan menyembuhkan luka hatinya.
Tanpa mengetahuinya, dari segala sakit-
Seekor burung dan pohon akan berkata padanya: Sahabat.
Kemudian dia akan menggunakan dirinya
dan segala barang yang ada
Supaya semuanya berdiri pada kematangan yang bersinar.
Tidak perlu peduli apakah dia mengerti bahwa dia telah melayani:
Orang terbaik yang melayani sering tidak perlu memahaminya.
~ Czeslaw Milosz

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment