Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » » PELAJARAN DARI AKAR POHON

PELAJARAN DARI AKAR POHON

Seorang tukang kebun mengadakan penilitian sederhana, ia menanam dua tanaman yang sama pada lahan yang sama. Yang membedakan hanya bagaimana cara dia merawat tanaman tersebut. Tanaman yang pertama disirami secara rutip setiap pagi dan sore, sedangkan tanaman yang kedua disirami hanya sekali setiap dua hari.

Ketika tanaman itu bertumbuh cukup besar, tiba waktunya untuk menguji kekuatan akar tersebut dan perbedaannya cukup MENCOLOK yaitu dibutuhkan waktu kurang dari 2 menit untuk mencabut akar dari tanaman yang pertama dan untuk tanaman yang kedua dibutuhkan waktu lebih lama yaitu empat menit untuk bisa mencabutnya. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Tanaman yang pertama cukup dimanjakan dengan air yang ia dapat dengan mudah, sehingga akarnya tidak berusaha mencari ke tanah yang lebih dalam. Sedangkan tanaman yang kedua karena mendapat air yang lebih sedikit dari tukang kebun, maka mau tidak mau akarnya mencari ke sumber air, sehingga didapatinya akarnya jauh lebih kuat karena masuk lebih dalam ke tanah.

Cara orangtua kita tidak jauh beda dengan ilustrasi di atas, bayangkan saja jika orang tua memanjakan kita dengan mengabulkan semua yang kita minta dan terlalu memanjakan kita sehingga kita tidak tegar menghadapi penderitaan dan masalah hidup.

Tentu ini akan membuat kita menjadi orang yang manja, tak hanya itu bahkan kita menjadi orang yang cengeng dan akhirnya mental dan semangat berjuang kita tidak akan kuat dan ketika ada permasalahan dengan mudahnya diri kita TUMBANG dan PATAH SEMANGAT.

Orangtua sangat mengasihi kita, itu sebabnya dia selalu mendewasakan kita dan melatih diri kita. Penderitaan, masalah, tekanan hidup atau keadaan yang tidak menyenangkan pasti akan lebih mudah teratasi dan dilewati karena peran penting dari bimbingan orang tua terhadap kita dengan cara yang bijaksana yaitu tidak memanjakan kita secara berlebihan.

Apakah kita memilih menjadi orang yang manja dengan akar yang rapuh? Atau menjadi orang yang dewasa dan tegar?

Mari kita bersyukur dan berterima-kasih atas perhatian dan kasih sayang orangtua kita.

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment