Salah satu sarana ber-tolabul ilmi ialah membaca. Kata pertama dalam ayat dan surat yang pertama-kali turunpun adalah ‘iqra’ (bacalah).
Kata iqra dalam Al Qur’an itu tentu bermakna kaaffah (menyeluruh), termasuk membaca dalam pengertian harfiah yang umum. Terlebih lagi, Al Qur’an yang kita terima pun berbentuk kitab leksikal (kitab yang tertulis / tulisan).
Di dunia saat ini, manusia yang paling gemar membaca ialah orang Jepang. Dari anak-anak kecil, orang dewasa, aki-aki dan nini-nini di Jepang, rata-rata mereka gemar membaca. Bila
waktu luang orang-orang di negeri kita (saat berada di sekitar rumah, di kendaraan, dsb) digunakan buat ngerumpi hingga berghibah, maka waktu luang itu dimanfaatkan secara produktif oleh mayoritas orang Jepang guna membaca (jenis bacaan apapun).
Dan hasilnya sungguh luar biasa dalam menjadikan bangsa Jepang sebagai bangsa Asia yang masuk jajaran bangsa termaju di dunia. Jujur saja.
Sayapun kalibernya termasuk seperti mayoritas manusia di negeri ini. Yaitu : gemar tidak baca buku. Tapi dengan memaksakan diri, sedikit demi dikit, dan lama-kelamaan akhirnya jadi mulai suka akan bacaan. Bahkan hingga bisa nulis buku ! Insya Allah. Alhamdulillah.
Nah kalau boleh saling berbagi pengalaman, maka dengan ini saya hendak mengajak saudara-saudaraku sekalian untuk MAU memaksakan diri mulai memperbanyak membaca.
Kita mestinya malu dengan orang-orang yang bukan Islam, tapi dalam beberapa hal perilaku mereka lebih Islami dibanding kita. Dan terlebih lagi, kita harus takut kepada Allah ta’ala, karena kata iqra itu BUKAN himbauan, melainkan PERINTAH !
Semoga beberapa fakta itu dapat kian melecut kita untuk saling mengingatkan guna mengamalkan satu PERINTAH Allah ta’ala dalam Al Qur’anul Kariim untuk ber-iqra.
Wallahu’alam bisshawab.
0 comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.