Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » » JANJIAN MAKAN MALAM DG SEORANG WANITA.

JANJIAN MAKAN MALAM DG SEORANG WANITA.

Sebuah cerpen yg sangat bagus.
Terjemahan Peter F. Gontha.



Sesdh menikah 21 thn, istri saya meminta saya agar mengundang seorg wanita lain utk makan malam & nonton sebuah film. Dia katakan: saya cinta sama kamu, tp saya tau bhw perempuan yg satu ini juga sangat cinta pd kamu & sangat ingin meluangkan wkt dg kamu.

Ternyata perempuan yg dimaksud istri saya itu adalah ibu saya yg sdh menjanda selama 22 thn. Namun kesibukan saya sbg Pemred & menyingkirkan wkt utk ke3 anak saya hanya memungkinkan saya utk bertemu dg ibunda saya sekali2. Mungkin sekali sebulan saja.

Malam itu saya menelpon beliau utk mengajaknya makan berdua & nonton film berdua.
Ia bertanya: Ada apa, keluarga kamu baik2, kamu sakit?
Ibu saya adl tipe wanita yg selalu curiga kalau ada tlp masuk malam hari & adanya undangan yg tiba2, & bhw itu adl pertanda tdk baik atau berita duka.

Saya jawab: oh bukan. Saya pikir menyenangkan utk dpt menghabiskan wkt bersama Ibu. Hanya kita berdua. Sejenak ia berpikir kmdn mengatakan: sangat menyenangkan & saya suka bersama kamu.
Hari jumat itu sepulang kerja, dlm perjalanan menjemputnya, saya merasa agak gugup & nervous.
Pd wkt saya smp dirumahnya, saya melihat ia sdh menunggu di depan pintu rumahnya & ibupun kelihatan agak nervous mengenai janjian kita.
Ia berdiri didepan pintu, memakai sehelai kain penutup lehernya. Kelihatannya dia baru pulang dr Salon kecantikan. Rambut disisir rapih, kelihatannya sangat cantik & ia memakai baju yg terakhir dipakainya pd hari ulang tahun perkawinan terakhir yg ia rayakan bersama almarhum ayah saya.

Ia tersenyum, terharu, gembira bagaikan 1000 malaikat yg menghiasi mukanya.
Sambil masuk kedlm mobil ia katakan: anakku aku bercerita pd teman2ku bhw putra saya akan ajak saya keluar makan malam & nonton film berdua. Teman2 ibu sangat kagum bhw kamu akan ajak saya pergi.
Mrk semua menunggu mau tau cerita mengenai malam ini.


Kita masuk sebuah restoran yg sederhana. Namun sangat cantik & romantis.
Ibu memegang tangan saya spt layaknya ia seorg ibu Negara. Sesudah kita duduk, saya membacakan daftar makanan. Setengah jalan saya menoleh kpd ibu saya dimana Ibu sdg menatap saya dg satu senyuman nostalgia yg terlihat pd bibirnya. Dia mangatakan: wkt kamu msh kecil saya yg bacakan daftar makanan buat kamu. Saya menjawab: nah ibu, kalau begitu sdh wktnya Ibu rileks aja. Skrg saya yg membalas kebaikan ibu. Sambil makan kami berbincang mengenai segala macam yg indah, tanpa adanya perbedaan pendpt & hanya kesepakatan.

Seru sekali, saling menceritakan mengenai kesibukan kita msg2 & menceritakan bgmn cepatnya cucu2nya bertambah besar. Kita bicara & ngobrol smp kita lupa bhw kita msh mempunyai acara utk pergi nonton. Smpai dirumah malam itu ia mengatakan: saya mau ajak kamu makan lagi.....selama kamu setuju saya yg membayar. Saya pun setuju.


Smp dirumah istri saya bertanya: bgmn makan malamnya & janjiannya dg Ibu kamu?
Saya menjawab : "Sangat menyenangkan" lebih dr yg prnh saya pikirkan & bayangkan.

Bbrp hari kmdn, Ibu saya meninggal krn serangan jantung berat. Begitu cepatnya segala berlalu smp saya sdh tdk dpt berbuat apa2 lagi baginya.

Bbrp hari kmdn saya menerima surat dlm amplop yg berisi pembayaran restoran yg sama yg saya pergi bersama ibu saya, utk makanan malam krn Ibu merencanakan utk mengundang saya.
Terlampir ada catatan kecil: "Saya membayar bon makan ini krn saya tdk terlalu yakin saya dpt berada di sana bersama kamu, nak"

Tp saya bayar utk 2 org, buat kamu & istri kamu. Anakku anda tdk dpt membayangi bgmn nilai & artinya malam tsb bagi saya. Aku sayang padamu, Anakku.

Pd saat itu aku sadar, artinya & pentingnya kita mengatakan: "Aku sayang padamu - I love you'

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment