Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » » MENGAPA WANITA MUDAH MENANGIS

MENGAPA WANITA MUDAH MENANGIS

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang
bertanya pada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu
menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab aku
wanita".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya
tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu
memang tak akan pernah mengerti....". Kemudian
anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa
Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang
jelas". Sang ayah menjawab, "Semua wanita
memang sering menangis tanpa alasan". Hanya itu
jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi
remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita
menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi
dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa
wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan
menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku
membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan
bahunya, agar mampu menahan seluruh beban
dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus
cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala
bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita
kekuatan untuk dapat melahirkan dan
mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap
berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya
tetap bertahan, pantang menyerah saat semua
orang sudah putus asa. Kepada wanita, Kuberikan
kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih,
walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang
untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan
situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu
melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula
yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi
yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah
yang akan memberikan kenyamanan saat didekap
dengan lembut olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing
suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi
pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk
yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak
terkoyak. Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan
kemampuan untuk memberikan pengertian dan
menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang
tak pernah melukai istrinya.
Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada
suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi
dan saling menyayangi.
Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat
mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus
Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan
kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita,
walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata
kehidupan".

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment