Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » , » KISAH KASIH SAYANG

KISAH KASIH SAYANG

Berikut ada kisah menarik dari tulisan George WBurns (psikoterapist) yang saya forward dan mudah2an bisa jadi perenungan dan pencerahan bagi kita semua

Pada suatu ketika, ada sebuah pulau yang dihuni oleh semua sifat manusia. Ini berlangsung lama sebelum mereka menghuni tubuh manusia, dan lama sekali sebelum kita mengotak-ngotakkannya kedalam istilah baik atau buruk. Pokoknya mereka ada, dengan ciri-cirinya sendiri.Bahkan sifat-sifat tersebut berdiri sendiri sebagaimana manusia.Mungkin itu sebabnya pada akhirnya merekabersatu.

Dipulau tersebut hiduplah Optimisme,Pesimisme, Pengetahuan, Kemakmuran,Kesombongan, dan Kasih Sayang.

Sudah barang tentu sifat-sifat yang lain hidup disana juga. Pada suatu hari dimaklumatkan bahwa pulau tersebut pelan-pelan tenggelam.Ketika sifat-sifat tersebut mendengar berita ini,mereka dilanda kepanikan.Mereka berlarian kesana kemari seperti semut yang rumahnya diinjak sampai hancur.Setelah beberapa saat mereka mulai tenang dan merencanakan tindakan positif.Karena hidup di pulau, kebanyakan dari mereka punya perahu, jadi mereka semua memperbaiki perahu mereka dan mengatur pemberangkatan dari pulau.

Kasih Sayang belum siap. Dia tidak memiliki perahu sendiri. Mungkin dia telah meminjamkannya kepada seseorang bertahun-tahun yang lalu.Dia menunda keberangkatannya hingga saat-saat terakhir agar dia bisa membantu orang lainbersiap-siap.

Pada akhirnya Kasih Sayang memutuskan bahwa dia harus meminta bantuan.Kemakmuran baru saja berangkat dari dermaga didepan rumahnya yang besar.Perahunya besar sekali, lengkap dengan semua teknologi paling mutakhir dan perangkat navigasi.Jika bepergian dengannya sudah pasti perjalanan mereka akan menyenangkan. "Kemakmuran," panggil Kasih Sayang, "bolehlah aku ikut bersamamu?" "Tidak bisa," jawab Kemakmuran. "Perahuku sudah penuh.Berhari-hari kuhabiskan untuk memenuhinya dengan seluruh emas dan perak milikku.Bahkan hanya tersisa sedikit ruang untuk perabotan antik dan koleksi seni. Tidak ada ruang untukmu disini.

"Kasih Sayang memutuskan untuk minta tolong kepada Kesombongan yang sedang lewat didepannya menaiki perahu yang unik dan indah. "Kesombongan, sudikah engkau menolongku?" "Maaf, " kata kesombongan. "Aku tidak bisa menolongmu.Tidakkah kau lihat sendiri? Kamu basah kuyupdan kotor. Coba bayangkan, betapa kotornya dek perahuku yang mengilat ini nanti jika kamu naik.

"Lalu Kasih Sayang melihat Pesimisme yangsedang berusaha sekuat tenaga mendorongperahunya ke air.Kasih Sayang meletakkan tangannya ke buritankapal dan membantu Pesimisme mendorongperahunya.Pesimisme mengeluh terus menerus. Perahunya terlalu berat, pasirnya terlalu lembut, dan airnyaterlalu dingin. Sungguh hari yang tidak tepatuntuk melaut.Peringatan yang diberikan mendadak sekali, danpulau ini tidak seharusnya tenggelam. Mengapa semua kesialan ini terjadi padanya? Mungkin dia bukan teman seperjalanan yang menyenangkan.Situasi Kasih Sayang sudah sangat kepepet."Pesimisme, bolehkah aku menumpang perahumu?" "Oh, Kasih Sayang, engkau terlalu baik untuk berlayar denganku. Sikapmu yang penuh perhatian bahkan menjadikanku merasa lebih bersalah dan tidak keruan.Bayangkan, seandainya ada ombak besar yang menghantam perahu kita dan engkau tenggelam.Bagaimana menurutmu perasaanku jika itu terjadi? Tidak, aku tidak bisa mengajakmu."

Salah satu perahu yang dilihat terakhir kali meninggalkan pulau adalah Optimisme. Dia tidak percaya dengan segala omong kosong tentang bencana dan hal-hal buruk, yaitu bahwa pulau iniakan tenggelam. Seseorang akan mampu berbuatsesuatu dan sebelum pulau ini benar-benartenggelam.Kasih Sayang berteriak memanggilnya, tetapi Optimisme terlalu sibuk menatap kedepan dan memikirkan tujuan berikutnya sehingga dia tidakmendengar.Kasih Sayang berteriak memanggilnya sekali lagi,tetapi bagi Optimisme tidak ada istilah menoleh kebelakang. Dia sudah meninggalkan masa lalu dibelakang, dan berlayar menuju masa depan.

Pada saat Kasih Sayang sudah nyaris putus asa,dia mendengar sebuah suara, "Ayo, naiklah keperahuku."Kasih Sayang merasa begitu lelah dan letih sehingga dia meringkuk diatas perahu dan langsung tertidur.Dia tertidur sepanjang perjalanan sampainakhkoda kapal mengumumkan bahwa mereka telah sampai ditanah kering dan dia bisa turun.Dia begitu berterima kasih dan gembira karena  perjalanannya berjalan aman sehingga diaberterimakasih kepada sang nakhoda denganhangat, kemudian meloncat kepantai.

Dia melambaikan tangannya ketika pelaut itu meneruskan perjalanannya. Baru pada saat itulah dia sadar kalau lupa menanyakan nama nakhoda itu.

Ketika dipantai dia bertemu dengan Pengetahuandan bertanya,"Siapa tadi yang menolongku?"
"Itu tadi Waktu"jawab Pengetahuan. "Waktu?" tanya Kasih Sayang,
"Mengapa hanya Waktu yang mau menolongkuketika semua orang tidak mau mengulurkan tangan?"Pengetahuan tersenyum dan menjawab,
"Sebab hanya Waktu yang mampu mengerti betapahebatnya Kasih Sayang."

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment