02. seorang lelaki yang berbohong sebelum menikah, lebih bisa lagi berbohong setelah menikah
03. seorang lelaki yang menyakiti sebelum menikah, lebih tega lagi menyakiti setelah menikah
04. pacaran ibarat rumah kontrak dan menikah itu rumah milik, rumah kontrak bisa ditinggal kapanpun ingin tiada tanggungan
05. tapi pernikahan itu saat wanita menyerahkan segala padanya, sebuah titik yang tak ada lagi jalan kembali baginya
06. pacaran tak pernah jadi ajang perkenalan | yang ada ajang penghancuran masa depan
07. mungkin pacaran mungkin ajang mengenal lelaki, yaitu mengenali lelaki mana yang mau bermaksiat
08. sudah jelas sabda Rasulullah bahwa lelaki-wanita bukan mahram dilarang berkhalwat | bukankah pacaran itu jelas-jelas menantang syariat?
09. sudah jelas bila berdua-duaan lelaki-wanita bukan mahram maka syaitan jadi yang ketiga | pacaran justru mengundangnya?
10. lelaki yang sanggup pacaran itu menganggap maksiat hal biasa | jangan heran kelak menikah juga dia mudah menista
11. hari ini maksiatnya mengenggam tanganmu yang tak halal | esok setelah menikah ia genggam tangan wanita lain dibelakangmu
12. lelaki yang tak takut dengan murka Tuhannya | apalagi dengan murka dan sedih istrinya?
13. belum memilikimu saja sudah banyak tingkah maksiatnya | saat sudah memiliki dia lebih punya alasan untuk menyakitimu
14. suami salih dan taat tak didapat lewat jalan pacaran | karena lelaki salih nan taat takut akan murka Tuhannya
15. gandengan bukan tak mau, pacaran bukan tak laku | maksiat pada Allah dia malu, lalu dia pantaskan diri dulu
16. pada yang masih berpacaran kita ucap selamat | anda sudah dapatkan lelaki yang berani maksiat
17. sedang lelaki salih nan taat dia lalu jauhkan diri dari maksiat | pada Allah dia pilih mendekat agar Allah pilihkan dia yang taat.
0 comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.