Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Toko paytren

Harga Rp.195.000/pcs
Pembelian 2 Pcs Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia

Istri adalah harga diri suami

SUNGGUH TERHARU dengan Kisah Suami Istri ini

Pada suatu waktu, ketika seorang suami dan istri sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, tali sepatu istrinya lepas maka kemudian suaminya yang mengikatkannya, ketika ditanyakan oleh istrinya kenapa engkau tidak membiarkan aku saja yang mengikatnya?

Suaminya menjawab..
Engkau adalah harga diriku dan aku tidak akan biarkan engkau merunduk kebawah

Istrinya tertunduk haru dan berkata, aku takut jika tanganmu menyentuh kakiku, engkau akan kehilangan kewibawaan?

Suaminya menjawab..
Wibawa suami terletak pada Istrinya, jika istri takut kepada Allah, diluar dan didalam rumah, maka ia telah menjaga wibawa suaminya

Apakah engkau tidak takut hina atau dihina teman-temanmu?
tanya istrinya lebih lanjut

Suaminya menjawab..
Karena engkau adalah wasiat Nabiku Muhammad salallahu 'alaihi wasalam, hendaknya kalian takut dalam urusan perempuan, dan sebaik-baiknya manusia adalah yang baik terhadap keluarganya.
Maka aku sangat berharap dengan menyayangimu, bisa menjadi manusia yang sebaik-baiknya manusia

Masya' Allah.....
Subhanallah bukan! Suami seperti ini... Wanita mana yang tidak mendambakan seorang yang menyayanginya sepenuh hati dengan kasih sayang penuh Islami???

Mudah-mudahan Allah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kita semua ya Sahabat..
.
.
silakan like dan share yaa sahabat.. InsyaAllah manfaat

Masjid jogokariyan yang fenomenal

*MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA* yg fenomenal
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Oleh : Ustadz Salim A Fillah
Edisi : # Berkhidmat Untuk Ummat
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Faktanya...
Negeri kita memiliki lebih dari 1 juta Masjid besar maupun kecil... Pertanyaannya adalah :
*"Berapa Masjid kah yang menjadi BEBAN bagi Jama'ah dibandingkan dengan Masjid yg MEMBERDAYAKAN Jama'ah..?"*
Maka jawabannya adalah :
*"Ratusan ribu Masjid membebani Jama'ah untuk listrik...air...dan kebersihan..padahal pemanfaatannya hanyalah sholat dan sholatnya pun tak pernah penuh.."*
Disamping itu...
Aset Masjid berupa jutaan meter persegi tanah dan bangunan dinilai dari aspek apapun (serasa) masih sangat tak produktif, padahal...soal *Masjid adalah ideologi sekaligus substansi Peradaban Islam...*
Tapi baiklah...
Kita masuk pada "langkah strategis" dan praktis yang ditempuh kami di *Masjid Jogokariyan Yogyakarta...*
Bahwa secara sederhana *Manajamen Masjid* memiliki 3 langkah yakni :
🕌 *Pemetaan...*
🕌 *Pelayanan...*dan
🕌 *Pemberdayaan...*
Setiap Masjid harus memiliki Peta
🕌 *Da'wah yang jelas...*
🕌 *Wilayah kerja yang nyata*...dan
🕌 *Jamaah yang terdata...*
Pendataan yang dilakukan Masjid terhadap jamaah mencakup :
🕌 *Potensi dan kebutuhan...*
🕌 *Peluang dan tantangan...*
🕌 *Kekuatan dan kelemahan...*
Kami di *Masjid Jogokariyan Yogyakarta* meng-inisiasi _SENSUS MASJID_ yakni berupa :
*Pendataan tahunan yang hasilnya menjadi Data Base dan Peta Da'wah komperehensif...*
Data Base dan Peta Da'wah *Masjid Jogokariyan Yogyakarta* tak hanya mencakup :
Nama KK dan warga...
Pendapatan...
Pendidikan dll...
tetapi juga sampai pd :
Siapa saja yg *sholat* & yg belum sholat...
Yang *sholat di Masjid* & yg belum sholat di Masjid...
Yang sdh *berzakat* atau yg belum...
Yang sdh *ber-qurban* atau yg belum ber-qurban...
Yang *aktif mengikuti kegiatan masjid* atau yg belum...
Yang *berkemampuan* di bidang apa dan *bekerja* di mana...
pokoknya detail bingitz deh... 😉 😘
Dari *Data Base* diatas kita bisa tahu
Bahwa dari 1030 KK (4000-an penduduk sekitar masjid) yg belum sholat tahun 2010 ada 17 orang...
Lalu bila dibandingkan dengan data tahun 2000 yang belum sholat 127 orang...
Dari sinilah perkembangan Da'wah selama 10 tahun terlihat
*Peta da'wah Masjid* juga mem
perlihatkan gambar kampung yang dirumah-rumahnya berwarna-warni...
Warna hijau 🐸 berarti
*SANGAT* mendukung da'wah
Warna hijau muda 💚 berarti
*CUKUP* mendukung Da'wah
Warna kuning 💛 berarti
*NETRAL* terhadap Da'wah
sedangkan...
Warna merah ❤ berarti
*MUSUH* Da'wah
Di tiap rumah ada juga atribut iconik.. Icon Ka'bah 🕋 berarti sdh berhaji
Icon Unta 🐫 berarti sdh ber-Qurban Icon Koin 💰 berarti sdh berzakat
Icon Peci 🎩 berarti sdh...dsb...
Konfigurasi rumah sekampung itu juga biasa dipakai tuk mengarahkan para Ikhwah da'i yang juga sedang cari rumah...
*Masjid Jogokariyan* juga berkomitmen tidak membuat unit Usaha agar tidak menyakiti jamaah yang juga memiliki bisnis serupa...
ini harus dijaga...
misalnya...
tiap pekan *Masjid Jogokariyan* biasa menerima ratusan tamu, shg konsumsi utk tamu di-orderkan bergilir pada jamaah yang punya rumah makan...
Data jamaah juga digunakan tuk Gerakan shubuh Berjamaah...
Pada tahun 2004 dibuat Undangan Cetak layaknya Undangan Pernikahan tuk Gerakan Shubuh...
By name...
UNDANGAN :
Mengharap kehadiran
Bapak/Ibu/Saudara...
dlm acara Sholat Shubuh Berjamaah, besok pukul 04.15 WIB
di *Masjid Jogokariyan..."*
Undangan itu dilengkapi hadis-hadis keutamaan Sholat Shubuh... hasilnya...??
Silahkan mampir ke *Masjid Jogokariyan* untuk merasakan Jamaah Shubuh yang hampir seperti Jamaah Sholat Jum'at...
Sistem keuangan *Masjid Jogokariyan* juga berbeda dari yg lain...
Jika ada Masjid mengumumkan dengan bangga bahwa saldo infaknya jutaan, maka *Masjid Jogokariyan* selalu berupaya keras agar di tiap pengumumaan saldo-infak harus sama dengan NOL Rupiah !!
Infak itu ditunggu pahalanya tuk jadi amal sholih, bukan tuk disimpan di rekening Bank...
Sebab pengumuman infak jutaan akan sangat menyakitkan jika tetangga Masjid ada yang tak bisa ke Rumah Sakit sebab tak punya biaya atau tak bisa sekolah...
Masjid yang _menyakiti Jamaah_ ialah *tragedi da'wah...*
Shg dgn pengumuman saldo infak sama dengan NOL Rupiah, maka jamaah lebih bersemangat mengamanahkan hartanya...
pun kalau saldo Masjid masih jutaan yaa maaf kalau malah membuat _infak jamaahnya nggak semangat..._
_Wifi_ di *Masjid Jogokariyan* sudah dr tahun 2004...dan itu "gratis-tis",
shg Jamaah baik dari anak-anak maupun dewasa tdk perlu repot-repot ke WarNet yg sangat memungkinkan mereka untuk membuka situs yang bukan-bukan...😐
Kami juga menyediakan ruang olahraga atau bermain yang terdapat alat olahraga seperti tenis meja dll, sehingga anak-anak atau remaja atau pemuda yang ingin bermain atau berolahraga di Jogokariyan bisa kerasan atau betah...
Daripada "mereka" main atau ber-olahraga diluar masjid yg biasanya waktu mereka saat itu bertabrakan dengan waktu sholat...
Dan Alhamdulillah...
Biasanya kami bisa menyediakan setidaknya 1000 piring sebagai menu buka puasa di Bulan Romadhon...
Juga secara gratis-tis untuk para Jama'ah...
*Masjid Jogokariyan* pada thn 2005 juga meng-inisiasi _Gerakan Jamaah Mandiri..._yaitu :
Jumlah biaya setahun dihitung
dibagi 52...
ketemu biaya pekanan...
dibagi lagi dgn kapasitas masjid...
lalu ketemu biaya per-tempat sholat... Setelah itu disosialisasikan...
Kemudian Jamaah diberitahu bahwa jika dalam sepekan mereka ber-infak dengan jumlah "segitu" maka dia katagori *Jamaah Mandiri...*
Adapun jika berinfak lebih, maka dia termasuk *Jamaah Pensubsidi...*
Tetapi...
Jika dia tidak ber-infak atau berinfak kurang maka dia termasuk *Jamaah di Subsidi...*
Kemudian sosialisasi ditutup dengan kalimat :
*"Doakan kami tetap mampu melayani ibadah anda sebaik-baiknya..."*
_Gerakan Jamaah Mandiri_ Alhamdulillah sukses menaikkan infak pekanan Masjid Jogokariyan hingga 400%...☺😍😘
Toh ternyata orang malu 🙈🙊 jika ia beribadah tapi disubsidi...
Demikianlah jika *peta...data...*
dan pertanggungjawaban keuangan masjid transparan...
sehingga infak 1000 rupiah pun kita tahu kemana alirannya
Maka tanpa diminta pun jamaah
akan berpartisipasi...
Dan tiap kali renovasi Masjid...
Takmir Masjid berupaya
tak membebani jamaah dgn Proposal sebab Takmir hanya pasang spanduk : *"Mohon maaf ibadah Anda terganggu, Masjid Jogokariyan sedang kami renovasi..."*
Nomor rekening tertera di bawah...
Dan sejak tahun 2005 *Masjid Jogokariyan* sudah menjalankan _program Universal Conference Insurance..._
dimana seluruh Jamaah Masjid bisa berobat di Rumah Sakit atau klinik manapun secara Gratis-tis dengan membawa *Kartu Sehat Masjid Jogokariyan...*
Dan kami juga biasa memberi *hibah Umrah* bagi jamaah yang betul-betul rutin Jamaah Sholat Shubuh di *Masjid Jogokariyan...*
Inilah beberapa output dari _Program Masjid Mandiri..._
Artinya *semua yang dari jamaah akan kembali ke Jamaah...*
Satu kisah lagi tuk menunjukkan _pentingnya data dan dokumentasi_, yakni......
*MasjidJogokariyan* punya foto pembangunannya di tahun 1967, gambarnya seorang Bapak sepuh berpeci hitam...berbaju batik...
dan sarungan sedang mengawasi
para tukang pengaduk semen tuk *Masjid Jogokariyan...*
Di tahun 2002/2003 Masjid Jogokariyan direnovasi besar-besaran kemudian foto itu dibawa kepada putra si kakek dalam gambar tsb...
Putranya seorang juragan kayu...
Kami katakan pada Putra kakek yang ada di foto tadi :
*"Ini gambar Ayahanda Bapak ketika membangun Masjid Jogokariyan, kini Masjid sudah tak mampu lagi menampung Jamaah, sehingga kami bermaksud merenovasi masjid, Jika berkenan tuk melanjutkan amal jariyah Ayahanda Bapak, kami tunggu partisipasi bapak di Jogokariyan...*
Alhamdulillah...
foto tua tahun 1967 itu membuat yang bersangkutan nyumbang 1 Miliar Rupiah dan mau menjadi Ketua Tim Pembangunan *Masjid Jogokariyan* sampai sekarang...
Ajib...!!
Foto tua yg telah dibingkai indah itu ternyata "seharga" 1 Miliar...😊
So...
kapan mau ke *Masjid Jogokariyan...?* 😍😘

Rejeki berkah di parkiran

REJEKI "BERKAH" DARI PARKIRAN..

Hari ini saya ada undangan sebagai pembicara tamu di seminar Pengusaha Tanpa Riba di Jakarta, seperti biasa saya selalu PP gak pernah menginap, berangkat pagi pulang sore, atau berangkat siang pulang malam.

Sengaja saya bawa mobil dan saya tinggal di Bandara Adi Sucipto Jogja, saya parkir di parkiran VIP sebelah timur biar kalau pas pulang tidak perlu ke sebelah utara rel. Di parkiran ini tidak ada papan pengumuman bahwa parkir dibatasi jam, penjaganya pun masih manual. Tidak ada mesin parkir yang mendata berapa jam lamanya parkir.

Saya ingat kalo mobil menginap bisa di parkiran sebelah utara bandara, semalam 30 ribu. Saya pernah 3 hari meninggalkan mobil disana membayar 90 ribu. Akadnya jelas di depan, sepakat dan saling menyetujui ketika kunci saya tinggal. Salaman...

Malam ini Citilink dari Halim delay, jam 21.30 baru landing di Jogja. Sisa-sisa penumpang dari beberapa pesawat terakhir masih riuh rendah di pintu kedatangan. Saya langsung menuju parkiran VIP untuk mengambil mobil saya yang sejak siang tadi saya parkir disana.

Ketika mobil saya hidupkan, kaca diketuk oleh petugas parkir berkacamata memakai seragam coklat.. Begini dialog saya dengannya.

"Mas, ini parkirnya sejak siang yaaa.." Dia bertanya

"Oh iya mas, berapa ongkos parkirnya?"

"Seratus ribu saja mas.." Katanya sambil menyerahkan karcis parkir berwarna hijau, saya amati sejenak. Tercetak disana parkir VIP 10.000, ditumpuk dengan cap parkir VIP 30.000, tidak ada keterangan berapa batasan lama parkirnya, dendanya, dan lain-lainnya. Sambil menyerahkan uang 100 ribu kepadanya sambil iseng saya bertanya..

"Nyuwun ngapunten mas, tarif 100 ribu itu resmi bukan ya? Kok gak ada tulisannya disini.. Bisa ditawar 50.000 saja ya? atau ini harga ilegal mas?"

"Laaah itu mas ada tulisannya" sambil menunjuk keluar ke arah yang gak jelas, saya celingak-celinguk mencari tulisan yang ditunjukkannya... Gak nemu..

"Kalo ilegal nanti malah jadi rejeki gak berkah lho mas" kata saya lagi..

Mendengar kata "gak berkah" ekspresi wajahnya berubah, tiba-tiba dia memberikan kembalian uang 70.000 kepada saya sambil berkata..

"Pun mas monggo, daripada gak berkah!" Dengan nada mengayun yang terkesan kecewa..

Duuuh.. Gantian saya yang gak enak hati, maksud hati hanya bertanya kok langsung nembaknya kena. Mobil saya mundurkan, terus menuju pintu keluar. Petugas itu sudah berdiri di depan sana. Saya buka kaca jendela, saya ulurkan lagi uang 70.000 itu kepadanya..

"Monggo mas, ini diambil saja.."

"Pun mas, mboten mas mboten! Nanti malah gak berkah.." Jawabnya..

Sepanjang jalan saya mikir, antara salah dan tidak, saya mengikuti aturan yang tertera di karcis, namun membuat kecewa penjaga parkir yang harusnya malam ini dapet sabetan lebih..

Entah berapa banyak orang diposisi saya, ketika berhadapan dengan orang yang butuh uang, namun kepentok dengan istilah haram dan halal, berkah dan gak berkah..

Ada kawan saya yang menolak bonus sebuah mobil baru cash dari mitra kerjanya, asal mau membuatkan nota fiktif pengiriman kain batik berton-ton jumlahnya, agar dapat cair pinjaman dari bank.

Ada kawan lain yang membatalkan proyek pemerintah karena bagian yang memberikan tender minta jatah 20% dimuka.

Ada lagi yang menolak uang panas 1,2 Milyar dari satu BUMN yang bekerja sama dengan perusahaannya, asal mau mark up harga.. Dia membatalkan gara-gara istrinya cukup melarang dengan kata sederhana.. "Pah, uang begituan jangan dibawa pulang ke rumah ya.. kasihan anak-anak makan dari uang begituan" klakep! Proyek itu ditolaknya, uang 1,2 Milyar tak pernah dimilikinya.

Apalagi sekarang komunitas-komunitas pengusaha sedang bareng-bareng membersihkan dari jeratan riba, setiap mengajak untuk berhijrah kawan, saudara, teman untuk ikutan biasanya malah dibully dan dijauhi, dianggap sok suci, bahkan ada yang dicaci maki..

Karcis parkir dari Bandara itu saya simpan, untuk kenang-kenangan atas kelancangan saya yang sok suci..

Salam, @Saptuari

comment