Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » » Pesan Untuk Guru Super Indonesia

Pesan Untuk Guru Super Indonesia


Meyakini batasan adalah menciptakan batasan.
Jika orang lain menasehatkan yang mungkin Anda capai, janganlah Anda menjadi orang pertama yang meragukannya.
Sekali lagi, meyakini batasan adalah menciptakan batasan.
Karena sebetulnya,
Batas-batas Anda hanya sejauh kebebasan perasaan dan pikiran Anda.
Jika perasaan Anda bebas, Anda akan mengutamakan perasaan yang baik, yang bersahabat, yang mengutamakan dugaan-dugaan baik,
sehingga Anda tidak menyiksa diri dengan perasaan dan dugaan buruk – yang lebih sering salah daripada benar.
Jika pikiran Anda bebas, Anda akan lebih menyibukkan diri dengan pikiran-pikiran yang menjadikan Anda lebih siap bagi upaya-upaya baik yang membesarkan.
Alam pikiran adalah tempat Anda melatih mental untuk menjadi ahli dalam olah cara dan metode, mengenali hal-hal yang harus Anda hindari dan yang harus Anda utamakan,
dan membangun kesiapan mental untuk menghadapi ketidak-pastian dan pengecualian yang dihadirkan oleh pekerjaan dan kehidupan yang sebetulnya.
Anda adalah Guru Super Indonesia,
yang bertugas membangun ketepatan, kebesaran, dan keindahan harapan para murid, orang tua mereka, dan semua yang bergantung pada peran Anda,
maka Anda sendiri harus meneladankan diri sebagai pribadi yang berharapan besar dan indah.
Ingatlah bahwa,
Harapan Anda menentukan pilihan perhatian Anda.
Jika Anda berharap untuk menjadi seorang guru yang berpengaruh, dan kemudian menjadi pembesar dalam dunia pendidikan yang memimpin dengan adil, tegas, dan penuh kasih sayang – Anda harus memilihkan bagi diri Anda hal-hal yang penting untuk Anda perhatikan.
Seperti, Anda akan memilih urusan-urusan yang penting dan berdampak besar untuk Anda khawatirkan dan pikirkan,
Anda akan mempelajari hal-hal yang membesarkan peran Anda sebagai guru, sebagai anggota organisasi dan masyarakat.
Anda akan mensahabatkan diri dengan orang-orang baik yang berpihak kepada keberhasilan Anda,
dan Anda akan melatihkan kebijakan kepada diri Anda sendiri di dalam jalan-jalan kepemimpinan.
Anda adalah Guru Super Indonesia,
Anda adalah teladan bagi kesungguhan untuk menjadikan pekerjaan dan hubungan baik Anda dengan orang lain,
sebagai upaya pengubah nasib.
Anda meneladankan keyakinan bahwa nasib seseorang tidak akan berbuah,
sampai orang itu sendiri berupaya untuk memperbaiki nasibnya.
Anda meneladankan keikhlasan bahwa semua dan sekecil-kecilnya upaya akan dikenali,
maka Anda berfokus pada melakukan hal-hal yang baik bagi diri sendiri dan bagi sebanyak mungkin orang lain.
Anda meyakini bahwa,
Nasib itu tidak permanen.
Sesuatu yang kita sebut ‘nasib’ itu bukanlah sebuah keadaan yang permanen.
Ia sangat lentur, luwes, dan reaktif. Dan ia berespon kepada kualitas sikap dan tindakan-tindakan kita tanpa menyumbangkan pendapatnya sendiri.
Ia sangat menuruti perintah kita, yang dibaca dan dimengertinya dari kesungguhan upaya kita.
Nasib menjadi sebagaimana kita menjadikannya.
Jika sebuah keadaan, Anda sebut sebagai nasib baik – yang di dalamnya Anda merasa damai dan gembira karena kesejahteraan dan kebahagiaan,
maka bekerjalah dengan cara dan kesungguhan yang menjadikan Anda pantas untuk hidup dalam keadaan itu.
Marilah kita berhati-hati, karena
seseorang yang meyakini bahwa kehidupannya yang tidak mudah saat ini – sebagai nasibnya,
dia tidak akan mempercayai kemungkinan yang lebih baik baginya,
dan dia akan menjadi orang pertama yang meragukan upaya yang akan menguatkan kehidupannya.
Orang yang berpendapat buruk mengenai kesempatan keberhasilannya,
akan mempertahankan sikap dan perilaku yang telah menjadikan kehidupannya sulit saat ini.
Hanya pribadi yang pendapatnya bebas mengenai haknya untuk berhasil, yang akan menjadi pengupaya bagi perbaikan nasibnya sendiri.
Yakinilah bahwa,
Ketinggian yang mungkin Anda capai, hanya sebanding dengan kualitas sikap Anda kepada Anda sendiri.
Terimalah dengan ikhlas, bahwa
Penghalang keberhasilan yang terbesar bukanlah kurangnya kemampuan atau kesempatan, tetapi rendahnya pendapat seseorang – mengenai apa yang bisa dikerjakannya dan apa yang bisa dicapainya.
………..
Sahabat saya yang sedang menjadikan dirinya pribadi ber-rezeki baik,
Begitu dulu ya?
Mudah-mudahan akhir tahun ini membuka banyak pintu pengertian yang mencerahkan perjalanan Anda di tahun 2010 yang baru ini, untuk meningkatkan nilai dari keberadaan Anda bagi keluarga dan masyarakat yang Anda layani.
Saya berdoa dengan segala ketulusan agar Tuhan tidak terlalu menuntut Anda mencapai kualitas-kualitas yang sulit dicapai, sebelum Tuhan Yang Maha Kaya menghadiahkan jawaban bagi semua impian dan harapan Anda.
Anda berhak untuk membahagiakan keluarga, sebagaimana banyak jiwa telah dimudahkan kesejahteraan dan kebahagiaan keluarganya.
Anda adalah pribadi yang khusus bagi Tuhan, maka mudah-mudahan Tuhan tidak mengharuskan Anda antri dalam urutan yang panjang, sebelum kehidupan Anda dilegakan seperti dada yang mereguk udara pegunungan di pagi yang murni.
Anda adalah pribadi yang indah impiannya bagi diri dan keluarga yang Anda cintai, sehingga mudah-mudahan Tuhan memaafkan kurang sempurnanya ibadah Anda, dan memampukan Anda untuk membiayai kehidupan yang baik bagi pertumbuhan anak-anak Anda yang terkasih, dan agar Anda bebas menghiasi kecantikan istri Anda dengan kegembiraan dan kemuliaan.
Anda harus mengulangi doa-doa di atas dengan sedalam-dalamnya ketulusan, karena itu semua juga adalah doa pribadi saya, agar Anda dan saya menjadi sahabat dalam jemaah yang doanya sama bagi kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga kita.
Marilah kita tetap memelihara persaudaraan dan persahabatan dalam kebenaran, agar kita menjadi pribadi-pribadi peneladan bagi berkembangnya kecintaan di hati banyak pribadi untuk hidup sepenuhnya ikhlas dalam kebaikan.
Life is beautiful, only if we make it beautiful.
Mohon disampaikan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga yang kebahagiaannya adalah tujuan dari kerja keras Anda.
Terima kasih atas kemuliaan untuk melayani Anda.
Loving you all as always,
 - Mario Teguh (Seminar Guru Super Indonesia, Bandung akhir 2009)

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment