Jika kita mau mengamati sedikit lebih detail khususnya di negeri ini, maka para ustad yang membawa Islam ke ranah 'DUNIA' pasti akan berhadapan dengan KONSPIRASI YANG TAK BERTEPI. Uniknya, konspirasi ini dirancang sedemikian rupa sehingga nampak apa adanya.
Meskipun, bagi kalangan yang melek intelektual, dan sedikit mau memakai hatinya dengan kaca mata kearifan, nampak sekali bahwa hal tersebut tidak normal. Dibuat-buat, di lebay-lebay-kan. Hal tersebut berlaku sebaliknya. Para Ulama yang hanya sibuk dengan 'AKHIRAT' maka dia akan aman. Sepi dari makar. Bahkan kalau perlu disuburkan.
Sebagai contoh tentu masih segar dalam ingatan kita tentang kerajaan bisnis seorang kyai kondang dari bandung. Nah, rupanya ada yang tidak tenang tenang dengan gerakan beliau sehingga disusunlah sebuah makar.Jahat. Tapi begitulah perjuangan. Kerajaan yang beliau bangun sedemikian kuat, kokoh itu, dihancur leburkan melalui sebuah konspirasi : Poligami. Sangat aneh kawan-kawanku sekalian. Media serentak menyerang beliau. Habis-habisan. Andai kita mau bertanya, kenapa yang dilakukan
beliau dihukumi HARAM oleh media? Sehingga mereka bersatu-padu memberitakan ini agar nampak seperti kesalahan? Jawabannya sederhana : media mengikuti mau pemodal. Siapa punya modal, dia bisa dengan suka hati menurunkan berita. Lantas, siapakah insan pemilik media itu? Panjang kalau pertanyaan ini kita bahas.
beliau dihukumi HARAM oleh media? Sehingga mereka bersatu-padu memberitakan ini agar nampak seperti kesalahan? Jawabannya sederhana : media mengikuti mau pemodal. Siapa punya modal, dia bisa dengan suka hati menurunkan berita. Lantas, siapakah insan pemilik media itu? Panjang kalau pertanyaan ini kita bahas.
Satu pertanyaan lagi, "Kenapa hanya pernikahan beliau yang dipermasalahkan? Sementara banyak sekali ustad, kiyai, anggota DPR, dan orang biasa yang melakukan hal serupa? Bahkan, ketika teman beliau yang juga seorang ustad kondang berpoligami, tidak ada pemberitaan sama sekali. Padahal, jamaah ustad tersebut juga jutaan jumlahnya? Tak jauh beda dengan jamaah beliau kala itu. Apakah sekarang konspirasi ini akan terulang kembali?
Ustad Yusuf Mansyur pola dakwahnya mirip dengan kyai kondang tadi. Gaul. Beliau juga gak pernah terlihat memakai gamis. Hanya celana dan baju panjang. Bajunya-pun sering bukan koko. Kadang, cuma kemeja biasa. Pernah jamaah menyaksikan beliau mengimami shalat Maghrib ketika bulan Ramadhan sekitar dua tahun yang lalu di salah satu Masjid di Komplek Pabuaran Indah - Bogor. Beliau mampir. Sahabat tahu? Celana yang beliau pakai, bagian ujungnya robek. Beliau nampak enjoy. Padahal, harta beliau sudah milyaran. Nah, beliau ini juga terjun ngurusi 'dunia'. Mulai investasi, sawah, hotel, dll. Rumah Penghafal Qur'an yang beliau gagas saja, tersebar di seluruh Indonesia dengan brand yang sama.
Ceramah beliau juga tersebar luas di youtube. Dakwah beliau biasa disiarkan di televisi nasional Kita. Bahkan, Ramadhan tahun lalu, beliau rutin mengisi kajian selepas tarawih, setiap malam dan disiarkan di televisi nasional kita. Gagasan yang beliau bawa sederhana, Mari Beli Ulang Indonesia. Gagasan yang merupakan sebentuk cinta anak negeri kepada bangsanya. Nasionalisme beliau bukan sekedar buta. Bukan lantaran suku. Tapi cinta kepada negerinya. Karena kesadaran penuh bahwa NEGERI INI ADALAH AMANAH YANG HARUS DIJAGA. Bahwa negeri ini hanya bisa dimakmurkan dengan iman dan taqwa seluruh penghuninya. Mimpi beliau sangat mulia. Membeli televisi nasional, membeli bank syari’ah yang kini asetnya dikuasai asing, mempunyai hotel syari'ah, mendirikan Rumah Penghafal Qur'an di setiap jengkal negeri ini, dan seterusnya. Beliau mungkin salah satu dari segelintir ustad yang hanya modal 'ceramah', bisa mengumpulkan jutaan bahkan puluhan milyar rupiah. Ingat, hanya ceramah. Ini, tak bisa dilakukan oleh banyak orang. Benar-benar
tidak ada duanya.
tidak ada duanya.
Dalam setiap kajian, beliau akan meminta jama'ah untuk berinfaq. Uang yang terkumpul akan diberikan untuk pengurus masjid setempat atau untuk dakwah, seluruhnya. BELIAU TIDAK MENGAMBIL SATU SEN PUN. Dalam sekali 'sulap', terkumpullah uang puluhan juta. Luar Biasa, bukan? Berapa kali lipat? Modalnya cuma ceramah! Yang lebih menakjubkan, beliau tak pernah memasang tarif. Beliau juga tidak memiliki asisten ketika datang berceramah. Beliau membaur, bersama jama’ahnya. Dalam konsep Patungan Usaha (PU) dan Patungan Asset (PA), beliau berhasil MENARIK PULUHAN MILYAR rupiah ke dalam rekening beliau. Ingat ya, modalnya hanya ceramah. Bahkan PA dan PU itu, hanya disosialisasikan lewat Internet. Di website dan akun twitter beliau. Dimana paket infaq mulanya hanya 1 juta per orang, kini sudah dipatok menjadi 12 juta. Bisa perorang, rombongan atau atas nama majlis taklim. Nah, mulailah si "entah siapa" ini keder melihat orang seperti beliau. Hanya modal ceramah saja, bisa mengumpulkan puluhan milyar dalam waktu dekat. JIKA DIBIARKAN, maka puluhan milyar itu bisa menjadi puluhan triliun.
Jika puluhan, ratusan dan ribuan triliun sudah terkumpul, bisa jadi KITA AKAN LUNASI HUTANG NEGERI INI dengan uang tersebut. Dan ini, adalah alasan yang KUAT untuk MENGHENTIKAN LANGKAH beliau. Lalu dimulailah goyangan-goyangan itu, lewat kasus OJK media kembali berpesta pora menceritakan fitnah investasi bodong. Kita tidak boleh suudzon tapi juga tidak boleh lengah. Bahwa sekarang ini, konspirasi-konspirasi jahat yang dialamatkan kepada beliau mulai dilancarkan, kita sudah bisa mulai MERASAKANNYA. Dengan beragam cara dan sudut pandang. Saya ingat majalah yang pertama kali mengusik dakwah beliau dan media- media yang kemudian menyerang beliau secara membabi buta. Bahkan, ada diantara mereka yang bertanya, "Bagaimana kalau ada jama'ah yang minta uangnya dikembalikan?" Ini pertanyaan bodoh. Sangat bodoh. Karena sampai sekarang, TIDAK ADA JAMAAH YANG DATANG MENARIK INVESTASI yang sudah diititipkan dalam PA dan PU yang beliau gagas itu. Bahkan, di luar sana, banyak sekali jama’ah yang ingin bergabung. Tapi belum kesampaian. Baik karena uangnya terpakai untuk kebutuhan lain, atau yang memang sedang mengumpulkan uang sejumlah itu.
Bahkan menurut cerita beliau, yang paling membuat beliau bingung tentang bagaimana cara menyalurkan bagi hasilnya adalah : ternyata ada SATU NAMA yang merupakan penyumbang investasi terbesar di PU dan PA. dan nama itu adalah HAMBA ALLAH.
Oya, jangan cerita ke siapa-siapa ya? Beliau ini, berdasarkan sumber yang tidak mau disebut namanya, didatangi oleh beberapa orang yang hendak mencalonkan diri menjadi calon Presiden di pemilu mendatang. Dan, ustad YM ini ditawari untuk menjadi wakilnya. Dengan tegas, ustad yang masih muda dan tampan itu MENOLAK. Bisnis dan politik adalah dunia yang banyak dihuni manusia-manusia kotor. Penolakan dan aktivitas ustad Yusuf Mansur yang menghalangi jalan mereka tentu tidak akan dibiarkan.
Dan bagaimana dengan VSI? Perusahaan yang didirikan ustad untuk negeri ini, yang bagi hasilnya
dimulai dari si pengguna sendiri? Perusahaan lintas agama, lintas budaya, lintas daerah, dan lintas politik. Mungkin ini perusahaan yang kemunculannya langsung di sertai oleh kelompok-kelompok antis. Yang bermodalkan isu legalitas, halal-haram, dan siap sedia mengorek semua kelemahan sistem
VSI yang baru berjalan ini.
dimulai dari si pengguna sendiri? Perusahaan lintas agama, lintas budaya, lintas daerah, dan lintas politik. Mungkin ini perusahaan yang kemunculannya langsung di sertai oleh kelompok-kelompok antis. Yang bermodalkan isu legalitas, halal-haram, dan siap sedia mengorek semua kelemahan sistem
VSI yang baru berjalan ini.
Alat yang digunakan untuk menggoyang VSI adalah anak bangsa sendiri. Jika ini tidak berhasil (dan memang tidak berhasil, karena justru koar-koaran mereka telah mengenalkan VSI lebih jauh ke masyarakat ramai dari yang belum tahu menjadi tahu) maka kita harus siap siaga terhadap goyangan yang lebih keras lagi. Setidaknya saat ini media belum TERLALU vulgar menghempaskan kehidupan pribadi ustad. Akhirnya, kita sepakati perkataan Ustad M Natsir. Sang pendahulu dakwah di negeri ini pernah berpesan. Bahwa orang Islam yang mengurusi ekonomi, politik dan hal-hal 'duniawi' lainnya, tidaklah mungkin dibiarkan.
Beliau kemudian melanjutkan, jika tidak mau diganggu, maka berislamlah hanya di masjid saja. Sholat, dzikir, baca Qur'an, istighotsah dan ibadah- ibadah ritual lainnya.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan?
Mari kita doakan ustad-ustad kita itu. Terlebih lagi, beliau-beliau yang terjun ke rimba raya politik dan ekonomi. Agar Allah menolong mereka, Agar Allah menguatkan mereka. Dan kita, MENJADI BAGIAN DARI MEREKA. Para musuh memang membuat makar. Tapi ingat, Bahwa Allah lah sebaik-sebaik pembuat makar. Karena KITA PUNYA ALLAH, maka kita punya berjuta harapan. Karena KITA PUNYA ALLAH, maka musuh hanyalah kerikil yang akan kita tendang ketika menghalangi jalan Kita. Karena KITA PUNYA ALLAH, maka tak ada alasan untuk mundur dari peperangan ini. Indonesia harus kembali menjadi milik kita. Tetaplah bertahan dan Bersiap- siagalah.
kak echo vp6735634 hp: 085736673456