Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Penemuan Arca di ngawi jatim


Pencari Batu di Ngawi Temukan Arca Kuno

Ngawi, Seorang pencari batu warga Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Subroto, menemukan sebuah benda peninggalan sejarah diduga merupakan arca kuno bernilai tinggi.
Penemu arca, Subroto, mengatakan, benda tersebut ia temukan di desa setempat yang merupakan lahan hutan jati milik Perum Perhutani, tepatnya di petak 21 D, RPH Kenteng, BKPH Walikukun, KPH Ngawi. Tepatnya di selatannya dusun kuncen, desa karangbanyu, kec.widodaren kabupaten ngawi jawa timur.

"Saya menemukan benda itu saat menggali tanah untuk mencari batu. Saat galian mencapai kedalaman 70 cm, tiba-tiba cangkul saya mengenai benda keras. Setelah dilihat, saya menemukan batu yang berbentuk kaki, lalu perut, dan kemudian kepalanya. Bentuknya seperti arca," ujar Subroto kepada wartawan, Rabu (9/9). 
Arca tersebut berbentuk manusia berdiri yang lengkap dengan ornamen pakaian, kalung, gelang, dan mahkota. Panjang arca tersebut diperkirakan sekitar 50 cm. Selain menemukan arca, di lokasi sekitar juga ditemukan sejumlah batu bergambar kepala harimau yang menyerupai reog.

Subroto akhirnya melapor ke ketua RT atas temuannya itu. Laporan itu lalu diteruskan ke perangkat desa dan muspika setempat. Kini, lokasi penemuan arca kuno tersebut telah diberi garis polisi. Tujuannya mencegah warga agar tidak merusak tempat penemuan yang dimungkinkan merupakan situs peninggalan sejarah.

Belum diketahui dengan pasti arca siapa dan candi dari peninggalan kerajaan mana, dikarenakan team arkeolog belum datang untuk meneliti.




 Arca harimau


Arca yang ditemukan di dusun kuncen, desa karangbanyu, kec widodaren, kabupaten ngawi jawa timur

Andre gaff warga perancis yang peduli indonesia


Andre Gaff, tahun 2004 saat liburan ke sumba melihat banyak wanita dan anak-anak harus berjuang naik turun gunung untuk mendapatkan sedikit air. ia pun memiliki niat mulia untuk membantu warga. Saat kembali ke negaranya Prancis, ia kemudian menjual perusahaan balon udaranya dan kembali ke sumba untuk membangun sumur
dari seorang pilot balon udara menjadi tukang gali sumur. Ia menghabiskan semua uang yang berasal dari hasil penjualan perusahaannya, sekitar 500 juta tabungannya habis digunakan untuk membangun sumur sampai tidak ada yang tersisa.
Di Sumba ia tinggal di tanah hasil sumbangan penduduk setempat, untuk berhemat andre makan sayuran yang ditanam sendiri dari hasil berkebun di sebelah rumahnya. Seiring berjalannya waktu pada 2005-2007 dia berhasil membuat 25 sumur gali bagi 1.250 keluarga yang tersebar di tiga desa.
Pada 2007-2011, sebanyak 35 sumur berhasil dikerjakan Graff bersama penduduk sekitar yang memberi manfaat bagi ribuan keluarga.
Seorang asing, datang ke tempat yang tidak begitu familiar baginya, semata-mata untuk membuat sumur, berbagi manfaat, menolong dan mengulurkan tangan dari uang yang sudah dikumpulkannya selama dua puluh tahun.
Sungguh tak terkira, ia berhemat untuk hidupnya sendiri sambil membawa manfaat bagi warga. Saat ini sumur-sumur buatannya dengan jaringan pipa telah melayani 30ribu orang lebih.. dan manfaat ini terus mengalir dan mengalir sepanjang waktu bahkan sampai dirinya tidak ada pun sumur itu akan tetap memberikan manfaat...

comment