Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » , , , » Humor itu penting

Humor itu penting

Humor itu bagian dari otak kanan. Jamak diketahui, humor dapat mencairkan suasana dan memuluskan percakapan. Nabi Muhammad pun membolehkan humor (gurauan), asalkan tidak berdusta dan tidak berlebihan.

Lihatlah orang Jawa. Hm, kok bawa-bawa orang Jawa segala? Begini. Mereka sudah terbiasa dengan kehadiran pelawak semenjak zaman kerajaan-kerajaan. Demikian pula dengan Inggris. Yah, Anda tidak perlu sekocak Ustadz Abdul Somad. Tetapi, sekali waktu, cobalah untuk bergurau dengan lawan bicara Anda. Terutama di awal.

Lakukan itu. Apakah Anda berprofesi sebagai pengusaha, perawat, pengajar, penyanyi, atau profesi apa saja yang mengharuskan people contact. Tentunya, gurauan mesti mencermati sikon. Bayangkan saja Anda bersenda-gurau dan terbahak-bahak di sebuah pemakaman. Semua mata bisa mendelik ke arah Anda. Hehehe.

“Mas Echo, profesi saya tidak mengharuskan people contact. Bagaimana ini?” Mungkin ada keluhan seperti itu. Lantas, apa jawaban saya? “Lha, itu ‘kan urusan Anda. Emangnya saya pikirin!” Hehehe, saya bercanda.

Begini. Dengarkan saran saya, “Cobalah bergurau dengan diri Anda sendiri dan cobalah untuk tertawa. Atau simak tulisan dan film yang jenaka.” Bahkan, sesekali Anda boleh meniru anak kecil. Hm, nggak salah tuh? Tidak.

Anak kecil—di mana mereka cenderung dominan otak kanannya— dapat tertawa tanpa tahu penyebabnya. Tertawa, ya, tertawa. Tidak perlu pakai sebab. Sejatinya, itulah yang terbaik. Begitu Anda tertawa, ini dapat memancing rasa senang bahkan rasa bahagia. Yang penting, jangan berlebihan.

Silakan praktek.

Salam Sukses full barokah

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment