Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » , , » Buku harian

Buku harian

Ayah dan ibunya sudah menikah 27 tahun & Ismail tidak pernah melihat mereka bertengkar. Bagi Ismail, perkawinan ayah & ibu menjadi teladan baginya. 

Setelah menikah, dia & istrinya sering bertengkar karena hal-hal kecil.

Ketika pulang ke rumah ayahnya, Ismail menyampaikan keluhannya pada ayahnya. 
Ayahnya mendengarkan dg seksama l kemudian masuk kamar, dan keluar dengan mengusung buku-buku & ditumpuknya di depan Ismail.
Tampak sebagian buku sudah kuning, mungkin karena sudah disimpan lama. 

Dengan penuh rasa ingin tahu Ismail mengambil satu buku itu. Tulisannya benar tulisan ayahnya, agak miring & aneh, ada yang jelas, ada yang semrawut, bahkan ada yg tulisannya sampai menembusi beberapa halaman.

Ismail membaca halaman demi halaman buku itu.

Semuanya merupakan catatan hal-hal sepele, “Suhu udara berubah jadi dingin. Ia mulai merajut baju wol untukku. Anak2 berisik, untung ada dia.” 

Semua itu catatan kebaikan & cinta ibu kepada ayah, cinta ibu kepada anak-anak & keluarga. 

Tanpa terasa air matanya berlinang.  Ismail mengangkat kepala, dengan perasaan haru dia berkata pada ayahnya, “Ayah, aku sangat kagum pada ayah & ibu.” 

Ayahnya berkata, “Tidak perlu kagum, kamu juga bisa.” 

Ayah berkata lagi, 
“Menjadi suami istri selama puluhan tahun, tidak mungkin menghindari pertengkaran. Ibumu kalau kesal, suka cari gara-gara, melampiaskan kemarahannya & ngomel. 
Dalam buku ayah tuliskan yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. 

Seringkali hati ayah penuh amarah waktu menulis, kertasnya sampai bolong, tembus oleh pena. Tapi ayah terus menulis semua kebaikannya. Ayah renungkan, akhirnya emosi itu lenyap, yang tinggal semuanya kebaikan ibumu...” 

Ismail mendengarkan, lalu bertanya, “Ayah, apakah ibu pernah melihat catatan ini?” 

Ayah tertawa & berkata, “Ibumu juga memiliki buku harian seperti ini."

"Bukunya berisi kebaikan diri ayah. Sering kami saling bertukar buku & saling menertawakannya."

Tiba-tiba Ismail sadar akan rahasia pernikahan, 
“Mencintai itu sangat sederhana, ingat & catat kebaikan pasangan. Lupakan segala kesalahannya dan selalu berusaha membuat pasangan kita Bahagia...! "

Saudara-riku tercinta... 

Kasih itu akan menutupi segala sesuatu, mempercayai segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu... 

Selamat beraktifitas...! 
😊💕❤

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment