Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

Home » , » Jangan percaya cak nun

Jangan percaya cak nun

By cak nun

Berikut ini cuplikan beberapa pituturnya tentang ketidak inginanya untuk dikultuskan:

“Awas kalau sami’na wa atho’na (kami dengar dan kami taat) sama saya….tak tonyo ndasmu..! Karena di maiyah ini semua orang berposisi sama.

Di sini tidak ada kyai-nya, tidak ada imam-nya, tidak ada mursid-nya, tidak ada syekh-nya.Biasanya khan sebuah perkumpulan pengajian atau tariqat ada ‘ndas-ndasane’ yang harus ditaati sama jamaahnya.

Biasanya khan sebuah perkumpulan pengajian atau tariqat ada ‘ndas-ndasane’ yang harus ditaati sama jamaahnya.

Yang harus anda taati hanya Rasullulah dan Allah..bukan saya…saya nggak mau..!Soalnya kalau anda taat sama saya..Saat kamu nyolong..saya nggk bisa nolong kamu di akhirat.Hanya Allah dan syafaat Rasulullah yang bisa menolong kamu.

Kalau kamu taat sama saya..apa gunanya?
Saya sendiri masih harus taat sama Rasullah dan Allah.Di sini adalah majelis ilmu..mencari kebaikan bersama dan tujuanya bukan untuk menguasai Indonesia.. tapimencari kebenaran bersama.

Jangan hidup menurut Cak Nun.
Hidup sekali kok menurut Cak Nun.. menurut Cak Nun, menurut syekh ini, menurut ulama ini, menurut itu…gak kabeh!!

Hidup itu menurut Allah, menurut Rasullullah..titik! Hidup sekali kok menurut ini, menurut itu.Kalau hidup menurut Cak Nun, nanti saya diseret di pengadilan Gusti Allah :“Wong iki jarene nglakoni ngene mergo awakmu Nun..”Terus saya njawab, “lha salahe dewe..wong kulo cuma’ ngomong kok..”Kebenaran itu tidak pada siapapun. Kecuali pada keputusan terakhir anda masing-masing. Karena itu nanti yang dihisab oleh Allah.

Anda boleh mendengar apa pun, boleh menafsirkan kayak apa pun, boleh melakukan apa pun setelah itu. Tapi sebenarnya yang dinilai adalah bahwa itu menjadi keputusan anda.Jangan pernah punya keputusan yang tidak otentik pada diri anda masing-masing. Artinya kalau shalatmu itu ya shalat kamu dan Allah..itu otentik. Bukan kamu plus Cak Nun, plus Kyai, plus Ustadz, plus Ulama dan Allah.

Sepanjang kebenaran itu anda ketahui terletak di situ maka seluruh forum apa pun tidak masalah. Karena anda dewasa, tidak gampang ‘masuk angin’ oleh kalimat kayak apa pun.

Jangan mau ditipu oleh siapapun yang menghadir-hadirkan Tuhan kepadamu. Yang menghalang-halangi hubunganmu dengan Allah. Jangan percaya kepada Emha Ainun Nadjib. Jangan percaya kepada Kyai, Ustadz atau siapapun. Itu hak pribadimu untuk menemukan Tuhanmu”

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

comment