Responsive Banner design

Selamat datang

Bantu like bos...

Arsip Blog

ikhlas


Waktu acara kopi darat bareng beberapa temen ada salah satu teman yang sharing tentang pengalamannya dia mempraktekkan “Untuk Selalu Merasa Diuntungkan. (kask.us)” Dimana setiap kali Ia mulai mengeluh atau komplain, Ia bilang ke dirinya sendiri berkali-kali, “Ingat, ini sedang diuntungkan.” Sampai akhirnya pun benar, ada sesuatu yang diuntungkan. 

Ternyata, untuk selalu merasa diuntungkan itu seperti belajar ikhlas. 
Karena ikhlas itu seperti menerima apa yang sedang terjadi di diri kita dengan lapang dada, tidak menolak apa yang sedang diberikan, dan percaya apapun yang diberikan ke kita itu baik. Ini membuat saya semakin berfikir tentang ikhlas.

Salah satu teman yang lain pun bercerita tentang kakaknya yang bernama Mbak Destin.
:“Gue ini enam bersaudara. Dan kakak ke dua gue ini luar biasa sekali. Gue belajar satu hal yang berharga sekali dari dia. Gak tau kenapa, kita tuh gak ada yang bisa marah ke dia. Mau dia suka lupa atau telat, kita selalu mudah sekali memaafkan dirinya. Gue baru sadar, ini mungkin karena dia orangnya itu sangat ikhlas. Contohnya, setiap harus menghadap orang karena konflik, dia selalu yang akhirnya kita pilih untuk maju. Padahal mungkin dia akan dimarah-marahin. Tetapi, dia tidak menanggap ini sebagai beban. Dia santai saja. 

“ Ikhlas itu adalah tidak menganggap situasi itu sebagai beban "

“Udah gitu, gue merasa kalau kita suka ngomong ‘Gue ikhlas kok’ itu artinya kita belum ikhlas. Yang kakak gue lakukan adalah sampai dia pun tidak ingat ketika Ia pernah berbuat baik atau menolong kita. Reaksi biasanya adalah ‘Oya? Gue melakukan itu?’ Itu bagi gue ikhlas. 

” Ikhlas itu ketika kita tidak lagi menghitung hal-hal baik yang kita lakukan ".

Evaluasi 2015

Seorang bocah laki-laki masuk ke sebuah toko yg juga menyediakan wartel. Anak tsb memasukkan coin dan memencet angka2. Si pemilik toko mengamati terus tingkah bocah ini dan menguping percakapan teleponnya.
Bocah: "Ibu, bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman Ibu?"
Ibu (di ujung telepon): "Saya sudah punya orang utk mengerjakannya".
Bocah: "Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu".
Ibu: "Saya sudah sangat puas dgn hasil kerja orang itu".

Bocah (dgn sedikit memaksa): "Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar Ibu dan saya jamin di hari Minggu halaman rumah Ibu akan jadi yg tercantik di antara rumah-rumah yg berada di kompleks perumahan ibu".
Ibu: "Tidak, terima kasih".

Dgn senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon. Si pemilik toko, yg sedari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu.
Pemilik Toko: "Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan".
Bocah: "Tidak. Makasih".
Pemilik Toko: "Tapi tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan".
Bocah: "Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apa kerjaan saya sudah bagus. Sayalah yg bekerja utk Ibu tadi!"

Hikmah yg bisa kita petik, sebaiknyalah kita mengevaluasi tentang apa yg kita kerjakan di tahun 2014 utk memastikan kualitas yg lebih baik di tahun 2015
WAKTU spt sungai, kita tidak bisa menyentuh air yg sama utk kedua kalinya, karena air yg telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah KEMBALI.

comment